Perintah Presiden: Rancang Ulang Sistem Pembinaan Atlet Secara Besar-besaran!

Rabu, 09 September 2020 – 21:25 WIB
Presiden Joko Widodo menerima gelang dari seorang atlet, saat pelepasan atlet untuk SEA Games 2019 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menyebut, tidak masuk akal bila Indonesia sebagai negara besar sampai kekurangan calon atlet.

"Ingat penduduk kita 270 juta lebih dan mayoritas generasi muda, sangat tidak masuk akal jika kita kekurangan calon atlet yang berbakat, pasti jutaan yang berbakat," ujar presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/9).

BACA JUGA: Olahraga Kok Malah Menurunkan Imunitas Tubuh? Begini Penjelasannya

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara Puncak Hari Olahraga Nasional XXXVII Tahun 2020 yang dilangsungkan secara virtual.

Acara dihadiri para menteri kabinet Indonesia Maju, gubernur, pejabat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta para atlet.

BACA JUGA: Pebulu tangkis Gregoria: Fitriani Pemain Ulet, Susah Dimatikan

"Kalau kurang calon (atlet), pasti yang salah manajemennya, bukan kekurangan bakatnya, oleh karena ini sistem pembinaan atlet nasional sekali lagi harus di review total," tambah Presiden.

Presiden Jokowi juga mengatakan, pembinaan atlet harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

BACA JUGA: Keren! Borneo FC Mengikat Jebolan Timnas U-19 Ini

"Bukan hanya untuk pengembangan pusat pelatihan yang berbasis 'science' tapi juga manajemen pelatihan yang lebih baik. Kembangkan sistem informasi dan 'big data analytic' yang bisa mendeteksi calon-calon atlet yang berkualitas," kata presiden.

Presiden Jokowi pun memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengajak semua pihak terkait merancang ulang sistem pembinaan atlet secara besar-besaran.

"Dan segera melaporkan hasilnya kepada saya," perintah Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan, sebagai suatu negara besar, Indonesia harus punya nama besar di kompetisi olahraga di arena internasional.

"Kita pernah memiliki nama-nama besar di tingkat internasional di beberapa cabang olahraga dan saat ini kita juga masih punya nama-nama besar."

"Di kesempatan kali ini saya sampaikan penghargaan kepada para atlet yang telah berjuang mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya, yang telah mengharumkan nama Indonesia di arena-arena internasional, kontribusi bapak ibu dan saudara-saudara selalu melekat di coretan sejarah olahraga Indonesia," kata presiden.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan, olahraga mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa.

"Pertama, olahraga adalah instrumen penting bagi pendidikan kita, bukan hanya pendidikan jasmani, bukan hanya menguatkan fisik tapi olahraga juga pendidikan karakter," kata Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, olahraga membangun karakter disiplin dan sportivitas.

"Bahwa menang dan kalah itu biasa, membangun karakter pejuang dan pekerja keras, memperkuat karakter kolaborasi dalam 'team work' dan bahkan memperkokoh jiwa patriotisme dan nasionalisme," ungkap Presiden.

Selanjutnya olahraga merupakan instrumen meningkatkan produktivitas karena tidak mungkin produktivitas bisa ditingkatkan tanpa ada kesehatan yang prima dari warganya.

"Olahraga harus menjadi keseharian bagi warga masyarakat, menjadi keseharian bagi para pegawai, menjadi keseharian bagi kita semua di kantor-kantor pemerintah, perusahaan dan berbagai organisasi lainnya," tambah Presiden.

Artinya, menurut Presiden, olahraga bukan hanya urusan individu, juga bukan hanya urusan Kementerian Pemuda dan Olahraga, tapi menjadi urusan seluruh lapisan masyarakat.

"Olahraga harus didukung dengan infrastruktur yang baik, didukung dengan gaya hidup dan didukung dengan teknologi dan manajemen yang baik. Selamat Hari Olahraga Nasional, jadikan olahraga sebagai bagian pola hidup sehat kita. Masyarakat sehat negara kuat, kita mulai semangat baru olahraga untuk negara kita Indonesia Maju," kata Presiden.(Antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler