jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengeluarkan surat edaran untuk seluruh anggotanya menjelang silaturahmi nasional (silatnas) dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Titi mengeluarkan surat edaran itu karena sebelumnya ada surat yang mengatasnamakan Keluarga Besar Honorer K2 Indonesia (KBHK2I).
BACA JUGA: Polemik Dana Silatnas, Ketum PHK2I: Memangnya Uang Honorer K2 Berlebih?
Dalam surat yang mengatasnamakan KBHK2I itu terdapat tanda tangan yang mirip dengan paraf Titi.
Selain itu, ada pula nama beberapa anggota Tim 9 PHK2I yang tercantum sebagai panitia pelaksana (panpel).
BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Ditahan, Fahri Hamzah Sebut Jokowi Keterlaluan
"Itu bukan tanda tangan saya. Saya support agenda tersebut karena tujuannya baik,” kata Titi kepada JPNN, Rabu (13/3).
DIBACAA.. DIBACAA.. YUUUKK: Polemik Dana Silatnas, Ketum PHK2I: Memangnya Uang Honorer K2 Berlebih?
BACA JUGA: Jokowi Nilai Perlu Ada Menteri Investasi dan Ekspor
Titi juga mengaku dirinya tidak masuk daftar panitia pelaksana silatnas tersebut.
“Itu murni dari Ibu Sri Wiyanti dan kawan-kawan selaku ketua umum KBHK2I sekaligus ketua pelaksana," kata Titi.
Titi pun sudah memberikan perintah tegas kepada ketum KBHK2I perihal tanda tangan yang mirip dengan miliknya di surat edaran.
"Saya sudah suruh cabut edaran undangan yang ada tanda tangan saya karena saya merasa tidak pernah teken. Support dan terlibat langsung di dalamnya berbeda," ujar Titi.
Dia juga sudah meminta KBHK2I mengganti semua surat edaran sekaligus memastikan bahwa tidak ada pengurus inti PHK2I yang menjadi panpel.
Di sisi lain, Titi mengaku tidak tahu-menahu mengenai iuran dari honorer K2 menjelang silatnas.
"Saya enggak tahu berapa kisaran tarikan dana itu. Sebab, saya benar-benar lepas dalam agenda tersebut," ujar Titi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji PPPK dari Honorer K2 Setara PNS, tapi Golongan Berapa?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad