jpnn.com, MAGETAN - Kaum ibu di Magetan, Jatim rela mencari pasir di tengah derasnya arus sungai demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pekerjaan tersebut tetap mereka lakukan meski khawatir akan ada banjir bandang yang datang tiba-tiba di sungai.
BACA JUGA: Ha ha, Pak Bupati Mendandani Istrinya
Seperti Riyem (45), warga Desa Joketro, Kecamatan Parang.
Setiap hari dia mencari pasir di sungai desa setempat.
BACA JUGA: Keluarga Besar Wanita TNI Menyemarakkan Hari Kartini
Mengarungi arus sungai yang terkadang cukup deras, tak menyulutkan semangatnya mencari pasir sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Profesi ini sudah dijalaninya kurang lebih 30 tahun. Sejak remaja Riyem memang terbiasa membantu orang tuanya mencari pasir di sungai.
BACA JUGA: Syahrini: Kartini Masa Kini Itu Harus Sering...
Sempat khawatir kalau ada banjir bandang yang datang tiba-tiba.
Namun, kekhwatiran itu tidak dihiraukan demi rupiah kecil di setiap keranjang pasir yang digendongnya.
Menurut Riyem, di desanya ada puluhan kaum ibu yang menjalani profesi pencari pasir.
"Biasanya berangkat pukul 07.00 Wib pagi hingga pukul 11.00 Wib siang," ujarnya.
Penghasilan mereka tidak menentu. Tergantung volume pasir yang tersedia di sungai.
Pasir yang mereka dapat, terlebih dahulu disimpan di lahan yang tidak jauh dari sungai, menunggu pembeli yang datang.
"Untuk satu pick-up pasir, biasanya dibandrol seharga Rp 150 ribu," imbuhnya.
Tak pernah berdebat tentang emansipasi, wanita-wanita tangguh pencari pasir ini, memberi kontribusi yang berarti bagi keluarga yang mereka cintai.(pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Kaum Perempuan Harus Didengar dan Diaktualisasikan
Redaktur & Reporter : Natalia