jpnn.com, JAKARTA - Perjalanan KH Ma’ruf Amin menuju kursi wakil presiden yang sangat berliku dituangkan dalam buku berjudul Kibaran Sarung Sang Kiai.
Buku yang ditulis oleh Syamsul Hadi dan kawan-kawan itu diluncurkan di Jakarta, Kamis (21/11).
BACA JUGA: Cerita Kiai Maruf tentang Tugasnya Sebagai Wapres bagi Presiden Jokowi
Dalam buku itu diceritakan perjuangan Kiai Ma’rfu menyatukan suara warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2019.
Deputi Kepala Kesekretariatan Presiden, Bidang Komunikasi Politik dan Organisasi, Juri Ardiantoro membenarkan bahwa perjuangan Kiai Ma'ruf menjadi wakil presiden tidak mudah.
BACA JUGA: Kiai Maruf Raja Para Santri, Kini Sudah Jadi Wapres RI
"Bahkan, sebelum (Kiai Ma’ruf) dipilih menjadi cawapres, ada proses politik yang sangat dinamis," tutur Juri.
Setelah dipilih dan ditetapkan sebagai pendamping Jokowi, Kiai Ma'ruf harus menjahit kembali suara NU.
"Tidak gampang bisa menyatukan suara warga NU dalam konteks politik praktis. Pada pemilu sebelum sebelumnya, suara NU selalu terbelah," kata mantan Ketua KPU itu.
Dia menambahkan, karisma serta gagasan besar Kiai Ma’ruf membuat warga NU bisa bersatu.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas pun mengaku Kiai Ma'ruf Amin adalah ulama NU yang diharapkan dapat menjadi umara.
Sebab, kata Robikin, Kiai Ma'ruf punya cita-cita besar dalam membangun bangsa yang lebih baik.
"Misalnya, beliau selalu menyebut negara ini negara kesepakatan. Pernyataan itu sangat luar biasa mulianya. Beliau ingin NKRI tetap utuh dengan berbagai ragam sosial budaya," ujar Robikin.
Oleh karena itu, lanjut Robikin, PBNU saat itu sangat berharap Presiden Jokowi memilih KMA menjadi cawapresnya.
"Setelah (Kiai Ma’ruf) dipilih, warga NU pun menyatukan suara untuk memenangkan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," tambahnya.
Sementara itu, Syamsul Hadi mengatakan, banyak gagasan besar Kiai Ma’ruf yang dituangkan dalam buku terbitan Balai Pustaka itu. Di antaranya, mengenai arus baru ekonomi Indonesia.
"Selain gagasan, banyak hal menarik selama Abah (sapaan karib Kiai Ma’ruf) berkampanye. Semua kami dokumentasikan dan tuangkan dalam buku ini," pungkas Syamsul. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil