jpnn.com - jpnn.com - Sertu Mahdian berbeda dengan tentara kebanyakan ketika sedang tidak bertugas.
Anggota TNI yang bertugas di Koramil Daha Selatan itu satu-satunya penarik delman di Kandangan.
BACA JUGA: Bos PDIP: Kalau Mau, Ambil Langkah Hukum
Sudah sekitar setahun Mahdian memanfaatkan waktu luang di luar jam dinas sebagai penarik delman.
Mahdian terinspirasi menjadi kusir setelah berlibur bersama keluarga di kawasan Banjarbaru pada 2016 lalu.
BACA JUGA: Gituan Sama Selingkuhan, Mandor Dijemput Malaikat Maut
“Melihat ada delman, saya jadi ingin beli delman juga untuk di Kandangan. Apalagi di Kandangan belum ada delman,” ujar anggota TNI Kodim 1003 Kandangan tersebut, Jumat (20/1).
Mahdian memberanikan diri membeli delman dengan bantuan salah satu temannya asal Bima, Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA: Meriah Banget, Lampion Dipasang di Penjuru Kota
“Satu set delman dibeli puluhan juta harganya waktu itu,” tuturnya.
Setelah itu, Mahdian mengaku tidak langsung menjadi penarik delman.
Sebab, dia belum bisa mengemudikan delman miliknya.
Setelah belajar beberapa minggu dengan temannya, dia akhirnya bisa menjadi kusir.
“Sempat khawatir juga awalnya. Setelah merasa bisa, baru saya memberanikan diri menarik delman membawa anak-anak,” katanya.
Dalam sepekan, dia empat kali menyinggahi taman dan pasar tradisional.
“Setelah lepas dinas sekitar jam empat sore, turun dari rumah menuju taman atau pasar tradisional. Ya sekitar satu jam menjadi penarik delman. Jam enam pulang ke rumah,” ujarnya.
Delman milik Mahdian ternyata mampu menarik minak bocah-bocah di sana.
“Sekali naik dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer tarifnya Rp 5 ribu saja,” tuturnya.
Mahdian mengaku penghasilannya sebagai kusir tidak menentu.
“Kalau tidak hujan bisa sampai Rp 100 ribu penghasilannya. Tapi, kalau lagi sepi paling Rp 25 ribu saja,” ucapnya.
Hasil menarik delman ternyata bisa membantu mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
“Alhamdulillah bisa menambah uang untuk kuliah dua anak saya,” terangnya.
Menurut Mahdian, menjadi kusir delman lebih banyak memberikan suka dibanding duka.
“Dukanya paling saat memasang sepatu kuda, karena susah memasangnya. Banyak sukanya, apalagi kalau melihat anak-anak senang naik delman, saya ikut bahagia,” ungkap pria yang sekitar empat tahun lagi pensiun dari anggota TNI ini. (ma/dye/salahudin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan dari Jawa Lebih Mahal, Pilih Cabai Sulawesi
Redaktur & Reporter : Ragil