jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha ritel mulai merasakan perubahan kebiasaan konsumen yang lebih mementingkan gaya hidup.
Kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap penurunan penjualan ritel, terutama bahan kebutuhan primer.
BACA JUGA: Traffic E-Commerce Melesat 30 Persen saat Ramadan
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Jatim April Wahyu menyatakan, perlengkapan dan kebutuhan bayi adalah salah satu kebutuhan primer yang mengalami penurunan penjualan secara signifikan.
Pada kuartal pertama 2017, pertumbuhan ritel hanya mencapai 5–6 persen. Padahal, tahun lalu pertumbuhannya bisa mencapai 13 persen.
BACA JUGA: Kredit Besar Mandiri Terkoreksi, Ritel Jadi Penopang
Menurut April, kondisi itu terjadi seiring dengan semakin berkembangnya teknologi.
Sebab, saat ini mayoritas masyarakat lebih memilih jalan-jalan atau membeli kebutuhan sekunder.
BACA JUGA: Balik Modal Pengusaha Mal Kini Lebih Lama
”Kalau sudah jalan-jalan atau membeli alat elektronik baru, mereka kebanyakan langsung meng-upload di media sosial. Gaya hidup menjadi yang utama sekarang,” jelasnya kepada Jawa Pos.
Selain itu, fakta bahwa penjualan mobil pada kuartal pertama tahun ini lebih banyak daripada motor turut mendukung pernyataan April.
”Kalau sudah begini, alokasi dana masyarakat yang biasanya digunakan untuk belanja bahan pokok akan dikurangi untuk mencicil mobil,” imbuhnya.
Bukan hanya gaya hidup, perkembangan e-commerce juga menjadi tantangan bagi pengusaha ritel.
Berbagai kemudahan hingga harga yang murah menjadi daya tarik utama e-commerce. (pus/c16/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku e-Commerce Harus Taat Pajak
Redaktur & Reporter : Ragil