Perkembangan Kasus Saldo di Rekening Tiba – tiba Berkurang

Senin, 10 Juni 2019 – 04:15 WIB
Saldo di rekening bank tiba-tiba berkurang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Masyarakat Samarinda, Kaltim, dihebohkan kejadian bobolnya rekening nasabah, di mana saldo berkurang secara misterius hingga puluhan juta rupiah. Perbankan pun menduga kejadian ini adalah kejahatan skimming.

Kasus ini mencuat setelah sejumlah rekening nasabah yang bobol mendadak viral. Beberapa korban mengaku saldo dalam rekening mereka terkuras. Padahal nasabah merasa tidak pernah melakukan transaksi.

BACA JUGA: Respons Bank BNI Soal Saldo di Rekening Nasabah Tiba - tiba Berkurang

Weli, staf dari DPRD Kaltim mengaku telah mentransfer uang sekitar Rp 5 juta ke rekening istri. Namun, Minggu malam saat istrinya hendak melakukan penarikan, uang justru raib.

Weli mengadukan hal ini ke kantor pusat BNI Samarinda, Jalan P Sebatik Senin (3/6) pagi. "Kata pihak bank lagi ditelusuri, nanti katanya akan diganti uang nasabah yang hilang itu," ungkap Weli.

BACA JUGA: Heboh Nasabah Keluhkan Saldo di Rekening Tiba - tiba Berkurang

BACA JUGA: Heboh Nasabah Keluhkan Saldo di Rekening Tiba - tiba Berkurang

Weli tidak sendiri. Ia menyebut masih ada sekitar 30 nasabah BNI yang mengadukan hal tersebut. Bahkan nominalnya pun beragam. Mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 25 juta. "Itu di dalam ada yang sampai Rp 25 juta hilangnya," tutur Weli.

BACA JUGA: PPDB Sistem Zonasi Diyakini Bisa Kurangi Jumlah Pelajar Gunakan Kendaraan

Beberapa perbankan pun memilih irit bicara terkait kasus ini. Samarinda Pos (Jawa Pos Group) mencoba mengkonfirmasi pimpinan operasional BNI Samarinda, Hasbiallah. Sayang, dia enggan berkomentar.

"Saya belum berani komentar dulu karena pimpinan lagi ke luar daerah, karena ini kan persoalan sensitif. Tanggal 10 baru kepala pimpinan datang," ucapnya singkat.

Kasus yang mencuat ke publik kali ini merupakan kali pertama terjadi di Kaltim. Dalam dunia perbankan pembobolan rekening nasabah dinamakan skimming.

Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu debit atau kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kredit secara ilegal.

BACA JUGA: Leher Ahmadi Asri Luka Menganga, Bersimbah Darah

Untuk modus lokal, biasanya pelaku menggunakan kartu yang sudah ditukar dan menguras uang nasabah di mesin ATM lain. Selain di kartu ATM, skimming juga bisa dilakukan di internet banking. (cyn/beb)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Nenek Selamat dari Kebakaran Hebat Lantaran Bangun untuk Salat Tahajud


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler