jpnn.com, BEIJING - Pencarian yang dilakukan Pemerintah Tiongkok di sekitar lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines bernomor MU-5735, mulai membuahkan hasil.
Setidaknya telah ditemukan 21 barang milik para korban di perbukitan, Daerah Otonomi Guangxi.
BACA JUGA: Janggal, Belum Ada Penumpang dari Pesawat China Eastern Airlines yang Ditemukan
Pencarian juga telah menemukan 183 keping serpihan pesawat, beberapa potongan tubuh korban.
Serpihan yang ditemukan antara lain pecahan mesin dan turbin.
BACA JUGA: Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Puan Maharani Ucapkan Belasungkawa di Sidang IPU
Kemudian, pecahan penyangga mesin, pecahan ekor horizontal kiri dan kanan, perangkat autopilot dan pecahan sayap.
Pesawat China Eastern Airlines jurusan Kunming-Guangzhou membawa 123 penumpang pada saat kecelakaan.
BACA JUGA: Inilah Temuan NATO soal Cara Tiongkok Bantu Rusia di Konflik Ukraina
Sementara itu, pemerintah Tiongkok bakal mengambil tindakan tegas di sektor penerbangan menyikapi jatuhnya pesawat tersebut.
Hanya saja, belum diketahui sanksi apa yang bakal dijatuhkan.
Media setempat menyebut sanksi diambil jika terjadi sebuah peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa lebih dari 30 orang.
Sanksi juga bakal diambil jika kecelakaan mengakibatkan sedikitnya 100 orang terluka atau mengakibatkan kerugian finansial hingga mencapai 100 juta yuan (Rp 225,4 miliar).
Jatuhnya pesawat China Eastern di Guangxi pada Senin (21/3) lalu telah menyebabkan 123 penumpang dan sembilan awak pesawat tewas.
Komite Keselamatan Kerja Dewan Negara dan Kementerian Kegawatdaruratan Tiongkok (MEM) hanya mengeluarkan instruksi bersama.
MEM meminta pemerintah daerah, instansi dan pemerintahan, belajar dari peristiwa tersebut, agar tidak terulang lagi dan mampu menanggulangi kecelakaan serius.
Dalam pernyataan persnya yang beredar di sejumlah media, MEM menyebut perusahaan yang menyebabkan masalah yang sangat luar biasa, harus siap menerima sanksi administratif.
MEM berjanji akan memublikasikan sanksi yang dijatuhkan.
Dalam keadaan tertentu, MEM akan mengirimkan satuan kelompok kerja untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang mengakibatkan kecelakaan transportasi.
MEM memerintahkan perusahaan penerbangan sipil untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko guna menjamin keselamatan pengguna.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang