jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan terkini adopsi Bitcoin di El Salvador justru memberikan risiko yang sangat besar kepada negara tersebut.
Pasalnya, Lembaga Pemeringkat Kredit Standard and Poor (S&P) Global menyatakan adopsi bitcoin di El Salvador sebagai alat pembayaran yang sah memiliki implikasi negatif langsung.
BACA JUGA: Penelitian Mengungkap Nilai Bitcoin Bakal Menggila, Jadi Sebegini
Adopsi Bitcoin El Salvador yang di sahkan sebagai mata uang pada (17/9) disinyalir menjadi penyebab terbesar rusaknya peringkat kredit negara itu.
Menurut laporan Reuters pada (16/9), ekonomi El Salvador berada dalam risiko keuangan yang signifikan.
BACA JUGA: Kripto Sah Jadi Alat Pembayaran di El Savador, Bakal Menular?
Bahkan, industri pinjaman negara terancam akibat kebijakan Bitcoin.
S&P Global membeberkan langkah adopsi Bitcoin bakal berdampak pada tipisnya peluang El Salvador untuk mendapatkan perjanjian pinjaman dari Dana Moeneter Internasional IMF.
BACA JUGA: Ada Saran untuk Perusahaan Kripto dari Ahli, Begini
Padahal dana berjumlah cukup besar yakni USD 1 miliar.
“Risiko yang terkait dengan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador tampaknya lebih besar daripada potensi manfaatnya” ungkap S&P.
S&P Global juga menekankan implikasi negatif langsung dari Undang-Undang Bitcoin untuk peringkat kredit negara tersebut.
Sebelum Presiden Salvador Nayib Bukele mengumumkan niatnya untuk menjadikan BTC sebagai alat pembayaran yang sah pada Juni 2021.
Fitch juga lebih dulu mencap El Salvador dengan B- pada April 2020. Bahkan, Finch menilai negara itu akan alami risiko tinggi di kemudian hari.
Kemudian, dilanjutkan oleh S&P Global juga pernah memberi penilaian berupa skor kredit El Salvador sebagai B- pada 28 Desember 2018 silam.
Kendati demikian Presiden Nayib Bukele tetap mempertahankan peringkat persetujuan yang tinggi di antara penduduk El Salvador.
Kepemimpinan dan kebijakannya juga telah mendapat reaksi keras akibat memberlakukan Undang-Undang Bitcoin. Di sisi lain tingkat melek kripto negara itu tetap rendah.
Di sisi lain, Jubir IMF Gerry Rice menyatakan dana program dukungan potensial untuk El Savador masih didiskusikan.
Hal itu nantinya tidak mengubah pendiriannya bahwa konsekuensi dari adopsi BTC akan berdampak mengerikan.
“Potensi program IMF untuk El Salvador sedang dibahas. Sekali lagi tujuannya jelas yakni pertumbuhan, stabilitas keuangan, dan sebagainya. Mengenai masalah Bitcoin spesifik, saya pikir kami sudah cukup jelas dalam pernyataan publik kami, ”kata Rice.
Jubir World Bank juga mengungkapkan bahwa pemerintah El Salvador sementara ini memang sedang meminta bantuan mereka. Hal itu diungkapkan pada (7/9).
Namun sayangnya, masalah terkait dengan BTC ini bukanlah sesuatu yang dapat didukung oleh World Bank.
World Bank menilai BTC banyak memiliki kekurangan, terlebih soal isu lingkungan dan transparansi. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia