jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Ferdinand Hutahaean menilai tuntutan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang meminta Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin turun dari jabatan merupakan hal biasa.
"Sejak dulu yang namanya mahasiswa kan kalau teriak selalu tinggi. Bahkan, cuma sepuluh orang saja ngumpul demo, mahasiswa selalu teriak presiden mundur," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Rabu (7/7).
BACA JUGA: BEM Se-Provinsi Gorontalo Sayangkan Kritik BEM UI Kepada Jokowi
Namun, dia meyakini suara mahasiswa yang meminta Presiden Jokowi mundur tidak banyak.
Kalaupun saat ini diadakan referendum seluruh mahasiswa, katanya, maka yang setuju Jokowi mundur akan jauh lebih kecil dari yang mendukung Jokowi.
BACA JUGA: Demonstrasi saat PPKM Darurat Dibubarkan Aparat, Oknum Aktivis Dites Urine, Hasilnya, Oalah
"Paling di kisaran 15-20 persen yang akan setuju Jokowi mundur, selebihnya akan akan mendukung Jokowi," ucap mantan politikus Partai Demokrat itu.
Walakin, dia menilai suara-suara mahasiswa seperti di Makassar itu adalah hal biasa dalam demokrasi, tetapi tidak mencerminkan realita sesungguhnya dari sikap mahasiswa secara nasional.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Mensos Risma untuk 20 Juta Penerima Bansos, Tunggu Saja
Oleh karena itu, Ferdinand memandang pernyataan mahasiswa Unismuh dalam aksi unjuk rasa pada Selasa (6/7) itu tidak perlu direspons berlebihan.
"Biarkan saja, itu akan tenggelam dengan sendirinya karena tidak akan mendapat dukungan dari mahasiswa lain apalagi dari rakyat. Jadi, itu cuma hiruk pikuk keriuhan politik biasa, tak lebih dari mencoba memancing di kolam keruh," pungkas Ferdinand. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam