jpnn.com, BOGOR - Kondisi perekonomian nasional yang mulai kondusif membuat peran perempuan sangat penting dalam mendukung ekonomi keluarga.
Menurut Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Pribudiarta Nur Sitepu, pemenuhan hak ekonomi perempuan semakin dirasakan sebagai salah satu kebutuhan dasar untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
BACA JUGA: Ini 5 Provinsi dengan Persentase Perkawinan Anak Tertinggi
"Salah satu penyebab tindakan kekerasan terhadap perempuan karena masalah ekonomi. Itu sebabnya KemenPPPA mendorong industri rumahan untuk memperkuat ekonomi," kata Pribudiarta dalam Seminar Nasional Akselerasi Pengembangan Industri Rumahan di Bogor, Rabu (13/12)
Industri Rumahan telah dilaksanakan sejak 2012 dimulai dengan Kabupaten Kendal sebagai percontohan awal.
Pada 2016, model pengembangan Industri Rumahan telah dilaksanakan di 14 kabupaten/kota dan 15 provinsi, yang mengambil lokasi di satu kecamatan dua desa.
BACA JUGA: Setop Kekerasan! 123 Juta Perempuan Indonesia Harus Dilindungi
Di mana jumlah pelaku usaha sebanyak 2755 orang. Dilanjutkan pada 2017 di 7 kabupaten/kota dan total pelaku IR sebanyak 3507 orang.
Pribudiarta menambahkan, Industri Rumahan (IR) berpotensi besar dalam memperkuat ketahanan keluarga, baik dari aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, serta relasi anggota keluarga yang lebih harmonis.
BACA JUGA: Putri Nafa Urbach Dilecehkan, Kementerian PPPA Turun Tangan
Industri Rumahan mendorong kemandirian perempuan di bidang ekonomi serta berdampak pada pengambilan keputusan.
"IR juga bisa menciptakan lapangan kerja baru, menyerap banyak tenaga kerja untuk bekerja di rumah, memberi peluang kepada tetangga di sekelilingnya sebagai pekerja paruh waktu atau pun mencegah migrasi penduduk produktif untuk menjadi tenaga kerja ke luar negeri serta mencegah perdagangan perempuan," pungkas Pribudiarta. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak HAN 2017, Ribuan Anak Indonesia Suarakan Isi Hatinya
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad