jpnn.com, JAKARTA - PT Hillcon Tbk berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Intial Public Offering (IPO) pada triwulan I 2023.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 442,300 juta saham kepada publik.
BACA JUGA: Hillcon Naikkan Volume Produksi & Pengangkutan Bijih Nikel di WBN
Adapun jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15% dari modal ditempatkan dan disetor Hillcon setelah IPO saham.
Kisaran harga perdana saham yang ditawarkan yaitu Rp 1.250–Rp 2.000 per saham, sehingga target dana IPO yang diperoleh Hillcon hingga maksimal sebesar Rp 884,6 miliar.
BACA JUGA: Atasi Banjir dan Longsor di Grobogan, Ganjar Bakal Manfaatkan Lahan Kritis
"Dana IPO sekitar 55% akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan biaya produksi pertambangan, antara lain biaya bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan alat berat. Sisanya sekitar 45% akan digunakan untuk membiayai belanja modal. Ini terdiri dari pengadaan peralatan untuk mendukung kegiatan operasional di sektor nikel," ujar Direktur Utama Hillcon, Hersan Qiu.
Roadshow dan penawaran awal saham Hillcon dijadwalkan pada 12-26 Januari 2023.
BACA JUGA: Jokowi Dinilai Berhasil Membawa Perekonomian Indonesia Membaik Dalam Kondisi Sulit
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 7 Februari 2023.
Setelah pernyataan efektif terbit, saham Hillcon diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 15 Februari 2023.
Untuk memuluskan rencana aksi korporasi ini, manajemen Hillcon telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas Indonesia, sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Perseroan, serta Macquarie sebagai Penjamin Emisi Efek.
Hersan mengemukakan, melalui IPO ini Hillcon dapat ikut memperkuat industri nikel.
“Rencana IPO Hillcon ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi Perseroan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem industri nikel Indonesia dan global. Itu sebabnya, kami melakukan roadshow untuk menawarkan saham ke publik,” ungkap Hersan.
Hersan berharap, Hillcon mampu menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.
“Hillcon memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini memantapkan langkah Hillcon menjadi pemain industri nikel,” katanya.
Saat ini Hillcon beroperasi di sejumlah lokasi, yaitu di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di beragam lokasi di seluruh Indonesia.
“Jangkauan geografis ini juga memberi Hillcon kemampuan untuk menyebarkan sumber daya ke proyek-proyek baru di seluruh negeri dengan lebih cepat, meningkatkan keunggulan kompetitifnya dalam memenangkan proyek-proyek baru,” serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada