jpnn.com - PEKALONGAN - Tim ikhtiar spiritual Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak hanya melakukan ziarah ke makam wali songo. Salah satu tim pendukung pasangan Jokowi Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ini juga melakukan konsolidasi di berbagai daerah yang disinggahi.
Di Pekalongan, Jawa Tengah, tim spiritual PKB melakukan silaturrahmi dengan para kiai di Gedung Aswaja, Kantor PCNU Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (16/6).
BACA JUGA: Pilih Dukung Jokowi, Ginanjar Tak Takut Disanksi Golkar
Hadir dalam acara kegiatan itu, Ketua PCNU Kota Pekalongan H Ahmad Rofiq, Mustasyar PCNU Kota Pekalongan KH Akrom Sofyan dan Rois Syuriah PCNU Kota Pekalongan, KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Dari jajaran Dewan Syuro PKB Kota Pekalongan tampak KH Kafrawi, KH Amin, KH Abdullah Amad. Selain itu adapula Dewan Syura Kabupaten Pemalang KH Muhtarudin dan Dewan Syura Kabupaten Pekalongan KH Sidkon.
BACA JUGA: Sesepuh Golkar Pilih Dukung Jokowi-JK
"Saya akan merasa bersalah dengan NU, PKB, dan Nadhliyin kalau saya tidak mendukung Jokowi-JK yang sudah jelas NU, ini logika saya," ungkap KH Abdul Ghofur mewakili Dewan Syuro DPP PKB.
Ketua DPP DPP PKB M Hanif Dhakiri, menambahkan, Gerakan Kiai Kampung adalah kegiatan andalan untuk memenangkan suara rakyat.
BACA JUGA: Istana Bela Hatta terkait Tudingan soal Kebocoran Anggaran
"Meski masih terasa lelah saat masa pemilihan legislatif, kami minta tolong pada para kiai untuk kembali membantu memenangkan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti," ujar Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri dalam acara Silaturahim Kyai Kampung untuk Kemenangan Jokowi-JK.
Hanif menjelaskan, banyak gerakan yang secara penuh mengsosialisasikan pasangan Jokowi-JK. Di antaranya adalah Gerakan Desa Bangkit, 1.000 Rupiah untuk Jokowi-JK, dan Gerakan Hijabers. Namun ia tidak menampik kekuatan utama tetap dari komunitas pesantren.
"Itu semua tidak bisa kalau sekadar aliran batin atau hanya di hati saja tanpa bergerak. Maka, bukalah mata dan pikiran kita karena Jokowi asli NU-nya. Beliau adalah penganut Aswaja, amaliyahnya sama, suka ziarah kubur, sholawatan," tegas Hanif.
Ia juga mengungkapkan bahwa Jokowi selalu menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW semasa berkantor di Balai Kota Solo. Bahkan sang istri, Iriana pernah menjabat di struktural Fatayat NU Kota Surakarta.
"Pemimpin bisa mauidhoh (berbicara), tapi tidak uswatun hasanah. Kita butuh pemimpin yang menginspirasi masyarakat, maka kita optimis dengan pemikiran yang direstui para ulama, targetnya 80 persen suara untuk kemenangan Jokowi-JK," tegas Hanif. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituntut Seumur Hidup, Akil Segera Ajukan Pleidoi
Redaktur : Tim Redaksi