Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Libatkan Brimob

Kamis, 25 Maret 2021 – 08:52 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan sambutan dalam Rakernis Korbrimob Polri. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Brimob Polda Sulsel Kombes Muhammad Anis mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan lahan tidur, serta pengadaan jagung dan benih sayur unggul dan berkualitas.

Kombes Muhhammad Anis menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Rakernis Korbrimob Polri yang bertema Strategi Kementan dengan Korbrimob Polri untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional di Gedung Satya Haprabu, Korbrimob Polri, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Rabu (24/3).

BACA JUGA: Kementan Targetkan Rp 70 Triliun untuk Program KUR Tahun 2021

Menurut Anis, program tersebut melibatkan langsung Korps Brimob Polri di seluruh Indonesia.

"Kami punya terobosan kreatif. Kami membangun kampung sayur 500 hektare," ujar Anis.

BACA JUGA: Penuhi Stok Beras Nasional, Kementan Lakukan 2 Hal Ini

Dia mengatakan, kampung kreatif yang melibatkan masyarakat itu kini sudah menghasilkan banyak manfaat.

Di antaranya mampu menyuplai 1 ton sayur untuk kebutuhan dapur bencana gempa di Sulawesi Barat beberapa tahun lalu.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Pangan di Bulan Ramadan Tercukupi

Sampai saat ini juga masih berjalan sumbangan ke panti asuhan baik di sekitar Gowa, Takalar, dan Makassar.

"Ini bisa kami dilakukan karena adanya peningkatan produksi. Kami berhasil membuat pupuk buatan organik dari sampah," katanya.

Merespons hal itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam waktu dekat pihaknya siap menggelar latihan bersama dalam mempersiapkan kebutuhan pangan nasional.

"Saya setuju pelatihan harus kami gelar. Terutama untuk Babinkamtibmas dan Brimob, tolong dibuatkan agendanya. Kami akan siapkan agar Brimob mau mengambil KUR sebagai modal pengembangan usaha," kata Syahrul.

Mentan Syahrul menyarankan agar Brimob mengawali program bertanam jagung di lahan-lahan tidak terpakai.

Pasalnya, penanaman jagung lebih mudah ketimbang menanam padi yang membutuhkan proses panjang.

"Salah satu pilihan yang bagus adalah jagung. Kenapa? Karena jagung tinggal tabur saja di lahan kritis," kata Syahrul. (cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler