Perlu Libatkan Investor dalam Mengelola TPST Bantargebang

Jumat, 13 Juli 2018 – 05:05 WIB
TPST Bantargebang. Foto: M Adil/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati lingkungan Riady mengatakan, persoalan sampah merupakan hal mendesak untuk ditangani seperti yang tertuang dalam UU Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah.

Termasuk di wilayah Jakarta. Sebab, polusi yang ditimbulkan merugikan masyarakat.

BACA JUGA: Sampah Berceceran saat Diangkut Bisa Dilaporkan

Di balik dampak negatif, sambungnya, sebenarnya banyak juga hasil positif dari sampah.

Di tangan investor dan teknologi, sampah bisa diolah menjadi energi penghasil listrik dan lainnya.

BACA JUGA: Pemkot Bekasi Berharap Pemprov DKI Terus Hibah Truk Sampah

"Potensi sampah ini sebenarnya sangat besar. Panas yang dihasilkan sampah bisa diubah menjadi energi terbarukan. Belum lagi air rembesan sampah yang bisa diolah menjadi pupuk organik," kata dia.

Dalam pengelolaan sampah ini, menurutnya pemerintah bisa melibatkan investor. Keberadaan investor juga akan mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.

"Yang jelas, bila sampah dikelola dengan manajemen yang baik, masalah polusi teratasi. Ada energi yang dihasilkan yang bermanfaat bagi orang banyak, dan tentu ada tenaga kerja yang direkrut. Itu namanya dampak turunan," kata dia.

BACA JUGA: Uang Bau Belum Cair, Warga Bantargebang Ngadu ke Kang Emil

Persoalan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, belum tertangani maksimal.

Besarnya volume sampah yang masuk mencapai 7 ribu ton per hari, membuat sampah di atas lahan 110 hektare itu kian menggunung.

Belum lagi polusi yang ditimbulkan, sementara metode penghancur terbaik belum ada.

Terbaru, Pemprov DKI Jakarta telah menerima pemaparan dari PT Multi Energi Terbarukan (PT MET) yang mengajukan ide terkait pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Pengolahan sampah menggunakan tekonologi quasi pyrolysis.

Dengan teknologi tersebut, sampah bisa diubah menjadi energi listrik hingga berkekuatan 165 Megawatt.

Pengolahan sampah juga bisa menghasilkan tiga level air, yakni air minum untuk dikonsumsi, air aki, dan air infus. Teknologi ini sudah diterapkan di sejumlah negara di Eropa. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi TPST Bantargebang, ini yang Dilakukan Sandiaga Uno


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler