Perlu Pendidikan Membatik pada Generasi Muda

Rabu, 26 Agustus 2009 – 16:40 WIB
JAKARTA - Ibu negara Ani Yudhoyono mengimbau para orang tua agar memberi pendidikan budaya dan kerajinan kepada anak-anaknya, seperti belajar membatik, main angklung, dan menariMeski maha karya para pembatik di Indonesia sudah membanggakan, namun ada kondisi yang mengkhawatirkan yaitu minimnya generasi muda belajar membuat batik.

"Kita bangga karena corak batik kita sangat banyak, maha karya para pembatik sudah membikin sejarah sendiri bagi bangsa Indonesia

BACA JUGA: Ani: Batik Bernilai Ekonomi Tinggi

Namun dibalik kebanggaan itu menyisahkan keprihatinan
Apa itu? minimnya pembatik muda, minimnya regenerasi para pembatik

BACA JUGA: Krakatau Steel Terima Dana Segar

Kita perhatikan para pembatik masih didominasi oleh usia lanjut," papar Ani dalam sambutannya membuka pameran terbesar Gelar Batik Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2009 di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (26/8)
 
Menurut Ani, agar eksistensi pembatik terus ada, peran orang tua mendorong anak-anaknya belajar membatik
"Ayo, wariskan maha karya ini kepada anak cucu kita

BACA JUGA: Siap Hadapi Lonjakan Harga

Memakai batik ini pasti terlihat lebih keren dan trendiBadan di PBB saja sudah memberi apresiasi kepada kita dengan cara mewajibkan regenerasi para pembatik sebagai warisan dunia milik Indonesia, seperti wayang dan keris yang sudah lebih dulu diakui UNESCO," bebernya.

Ani secara khusus menyampaikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik agar bekerjasama dengan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, untuk mengurus batik ke UNESCO (united nations educational, scientific and cultural organization) hingga tuntas"Kepada Pak Jero Wacik, kita titip batikAngklung juga sudah menantiKalau bapak/ibu main ke istana merdeka, disana selalu kita hidupkan angklungItu salah satu cara melestarikannya," ujar dia.

Ketua Penyelenggara GBN 2009, Edith Ratna Soerjosoejarso mengatakan, pameran kali ini mengambil tema Batik Forever"Ini untuk mengubah pola pandang masyarakat terhadap batik, terutama pola pandang kaum mudaSekarang kaum muda dan tua, anak-anak, laki-laki dan perempuan, semua yang memakai batik pasti cocok," kata dia.

Beberapa gelaran dilakukan dalam pameran yang digeber oleh Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan

Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian tersebutKegiatan untuk masyarakat umum seperti workshop membatik, lomba desain busana batik, talkshow, demo produk dan penjualan langsung.(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu: Penyerapan Stimulus Masih Rendah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler