JAKARTA- PT Krakatau Steel (KS), perusahaan baja plat merah terbesar di Indonesia menandatangani kerjasama pinjaman Export Credit Agency (ECA) dengan dua bank Eropa, KfW IPEX dan HVB bank senilai 38,7 juta EuroDana kredit yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai peningkatan produksi dan proyek revitalisasi pabrik Hot Strip Mill di Cilegon, Banten.
“Kami mengharapkan tambahan dana tersebut mampu meningkatkan produksi Hot Strip Coils yang semula sebesar 400 ribu ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun,” ujar Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang kepada wartawan usai penandatanganan kredti di Jakarta, Rabu (26/8).
Lebih lanjut fazwar menjelaskan, perjanjian kredit ekspor langsung itu merupakan fasilitas yang pertama kalinya diperoleh KS
BACA JUGA: Siap Hadapi Lonjakan Harga
Bentuknya berupa tenor door-to-door dengan jangka waktu pengembalian 10 tahunBACA JUGA: Menkeu: Penyerapan Stimulus Masih Rendah
Sedangkan sebagian lagi menggunakan referensi EURIBOR+1.5 persen pertahun atau sebesar 2.90 persen pertahunDengan demikian, lanjut Fazwar, jika dihitung annual insurance premium sebesar 1.65 persen per tahun, maka all-in-cost pinjaman berkisar antara 4.55 persen per tahun dan 5.98 persen per tahun selama 10 tahun
BACA JUGA: KPPU Keluarkan Peraturan Komisi Pasar Bersangkutan
“Kerjasama pinjaman yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel ini merupakan salah satu langkah strategis bagi pertumbuhan industri baja di Indonesia,” tandasnya.Tender Modernisasi Pabrik
Dalam kesempatan sama Fazwar juga mengungkapkan, meski kini sudah mendapat dana segar namun manajemen LS tetap akan membuka tender proyek pembiayaan modernisasi pabrikFazwar memaparkan, nilai tender untuk pembiayaan modernisasi pabrik itu mencapai USD 200 juta.
“Maka dari itu, kita sepertinya akan melakukan tender lagi ke ECA mungkin sekitar bulan September dan Oktober 2009 mendatang,” sebutnya.
Terkait dengan masalah peningkatan produksi, Fazwar menjelaskan bahwa perseroan juga sedang berencana meningkatkan produksi up stream iron making, midstream steel making dan downstream hot roll coils (HRC) untuk pabrik di CilegonKapasitas produksi iron making akan ditingkatkan dari 1,5 juta ton menjadi 1,8 juta tonSedangkan untuk produksi steel making akan ditingkatkan dari 1,5 juta ton per tahun menjadi 2 juta ton per tahun.
“Untuk hot roll coils (HRC), kami juga akan melakukan peningkatan dari 2 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun, di mana kebutuhan dana untuk meningkatkan produksi HRC sekitar USD 55 juta,” jelasnya(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Cepu Siap Adili Exxon
Redaktur : Tim Redaksi