Menkeu: Penyerapan Stimulus Masih Rendah

Senin, 24 Agustus 2009 – 16:51 WIB
JAKARTA- Kendati pemerintah sudah menyiapkan dana stimulus dalam jumlah yang sangat besar, tak memberikan jaminan pelaksanaan di berjalan dengan baikBahkan, pada tahun 2009 penyerapan stimulus jauh dari harapan

BACA JUGA: KPPU Keluarkan Peraturan Komisi Pasar Bersangkutan

Padahal rata-rata departemen/kelembagaan yang mendapatkan dana stimulus dalam jumlah bervariasi.

“Pemerintah sudah meluncurkan dana stimulus
Penyerapannya bervariasi, ada yang 20-25 persen

BACA JUGA: Tim Cepu Siap Adili Exxon

Ada juga yang hanya 3 persen,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam raker dengan Komisi XI DPR RI, Senin (24/8) sore.

Dari lembaga-lembaga penerima stimulus, yang penyerapannya baik hanya Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Kesehatan
Departemen Perhubungan sekitar 12 persen, Departemen Perdagangan sekitar 4 persen.

“Rendahnya penyerapan stimulus Departemen Perdagangan karena terhambat kesiapan daerah dalam program pengembangan pasar tradisional

BACA JUGA: 2009, Perdagangan RI-Korsel Anjlok

Pemerintah tidak bisa langsung mengucurkan anggaran, kalau pemerintah daerah tidak siap,” tutur Menkeu.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dondokambey sempat memprotes MenkeuKatanya, beberapa provinsi seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara (Sulut) tidak mendapatkan dana stimulus Depdag.

“Kenapa NTT dan Sulut tidak dapatPadahal dua provinsi ini layak dapat dana stimulus untuk pengembangan pasar tradisional,” kritiknya.

Sayangnya, kritikan Olly ini tidak ditanggapi Menkeu dengan alasan, itu merupakan usulan dari Menteri Perdagangan.

Untuk diketahui, total stimulus fiskal yang disiapkan pemerintah untuk menahan dampak krisis ekonomi mencapai Rp73,3 triliunNamun, tidak seluruhnya merupakan proyek atau program baruTambahan dana yang benar-benar baru hanya Rp12,2 triliun dan seluruhnya digunakan sebagai anggaran infrastruktur.(esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2010, Pertamina Dongkrak Produksi Minyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler