jpnn.com - SURABAYA – Belakangan sejumlah sekolah di Surabaya khawatir dengan isu beredarnya permen jari yang dicampur narkoba.
Karena itu, BNN Kota Surabaya terus berupaya menelusuri wujud permen narkoba. Hingga kemarin (16/10), mereka masih mengumpulkan beberapa informasi yang didapat di lapangan.
Namun, belum ada temuan langsung bahwa permen itu beredar di Kota Pahlawan. BNN pun terus memastikan kabar yang menyebut bahwa ada siswa sekolah yang jadi korban.
BACA JUGA: Sudah Bunuh Pacar, Masih Minta Tak Masuk Rutan
Berdasar kabar itu, banyak sekolah yang resah, lantas mengadu ke BNNK. Selama ini sekolah memang kerap aktif bila ada isu-isu narkoba yang berembus.
"Sekolah-sekolah itu membantu kami. Kalau memang ada temuan, bisa langsung kami datangi," jelas Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti.
Isu permen narkoba yang santer akhir-akhir ini menjadi perhatian serius BNNK. Terlebih setelah muncul satu pengakuan dari seorang pasien rehabilitasi pil dobel L.
BACA JUGA: Sadis, Teramat Sadis, Mayat Bersimbah Darah di Dalam Karung Goni
Mereka menduga memang ada permen yang diedarkan untuk mengenalkan anak-anak pada narkoba.
Suparti memaparkan, narkoba membutuhkan konsumen.
Konsumen itu pasti juga mempunyai regenerasi. Pembeli lama akan ditinggalkan. Pemilik produk akan mencari pembeli baru.
"Sama dengan narkoba, bandar akan terus mencari pembeli-pembeli baru. Sasarannya jelas anak-anak sebagai konsumen di masa depan," papar polisi dengan dua melati di pundak itu.
Mereka akan berusaha memasarkannya seperti sebuah produk.
BACA JUGA: 3 TKW Gagal Berangkat ke Luar Negeri, Dua Calo Sudah Dibekuk
Mereka butuh promosi, misalnya, dengan membagikan barang yang murah atau gratis sekalian.
Tidak butuh barang yang punya kualitas baik, asal cukup untuk mengenalkan. Nah, permen narkoba ini diibaratkan sebagai lahan media promosi.
Berdasar pengakuan siswa SMP yang direhabilitasi itu, dia diberi lima permen secara cuma-cuma. Permen tersebut tidak mahal.
Efeknya yang membuat pusing pada akhirnya membuat anak penasaran. Kemudian, dia mengenal dobel L yang punya efek sama dengan permen yang dimakannya.
Suparti meyakini, kalaupun memang permen itu ada, kandungan narkobanya tidak akan banyak. Asal membuat anak merasa ketergantungan.
"Tujuannya bukan menjual permen tersebut. Pada akhirnya, mereka akan menjual narkoba yang nilainya lebih mahal," katanya.
Permen narkoba juga merupakan alat regenerasi bandar. Hal tersebut disadari betul oleh lembaga antimadat tersebut.
Modusnya sama dengan pengenalan anak terhadap dobel L. Setelah memakai pil dengan nama beken lele itu, anak akan berani mencicipi sabu-sabu. "Kalau memang ditemukan, akan kami cari jaringannya," tambah Suparti.
Sejauh ini, BNNK memang sulit mencari wujud permen itu. Mereka mengimbau para orang tua maupun sekolah agar melapor jika menemukan permen tersebut.
Mereka juga diminta membawa sampel permen tersebut jika memungkinkan.
Dari sana, BNNK bakal bisa mencari jejak jaringannya. Apakah sama dengan yang ditemukan di kota-kota lain atau tidak.
Sementara itu, kepolisian sudah mendengar adanya permen narkoba. Mereka juga menerima informasi tersebut dari beberapa sekolah. Namun, informasi itu bukan laporan resmi.
Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman mengatakan, sejauh ini pihaknya juga merespons informasi permen tersebut.
Mereka juga sudah berkoordinasi dengan BNNK. Pihaknya masih menunggu hasil penyidikan BNNK. "Sebab, temuan awal dari mereka (BNNK)," ujar Donny. (did/c10/dos/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JPU Rahasiakan Jawaban atas Pembelaan Jessica
Redaktur : Tim Redaksi