jpnn.com, SURABAYA - Permintaan daging meningkat pada pekan terakhir Ramadan tahun ini.
Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim Muthowif menuturkan, jika dibandingkan dengan hari biasa, kenaikannya sekitar 10 persen.
BACA JUGA: Matahari Department Store Catat Kunjungan dan Transaksi Tertinggi
’’Akan mencapai puncaknya pada H-2,’’ ujar Muthowif, Jumat (31/5).
Kenaikan itu diprediksi bisa mencapai 50 persen. Naiknya cukup signifikan jika dibandingkan dengan awal puasa lalu yang hanya sekitar 5 persen.
BACA JUGA: Kementan Khawatir Broker Bermain Harga Daging Jelang Lebaran
Meski ada tren peningkatan, sejauh ini kondisi harga relatif stabil. Dia memperkirakan, harga baru naik pada H-3.
’’Itu pun situasional lihat kondisi sapi siap potong di pasar tradisional,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Kementan Klaim Stok Daging Sapi dan Kerbau Jelang Lebaran Surplus
Saat ini suplai sapi siap potong masih berasal dari para peternak lokal. Sapi itu dijual di pasar sapi tradisional.
Jadi, pemenuhan kebutuhan daging sapi segar saat ini lebih banyak dipasok para peternak tradisional ketimbang feedloter.
Sebab, banyak feedloter yang sudah libur. Untuk pemotongan, lanjut dia, jadwal operasi rumah pemotongan hewan (RPH) di bawah kewenangan tiap-tiap RPH.
’’Untuk sementara, dari edaran yang kami dapat, akan ada libur selama dua hari pada H-1 dan hari H,’’ jelasnya.
Berdasar sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga daging pada Jumat (31/5) sebesar Rp 109.946 per kg.
Harga tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan dengan awal Mei yang mencapai Rp 107.826 per kg. (res/c7/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Orang Mudik Gratis Bersama PKB, Ada Pesan dari Cak Imin
Redaktur : Tim Redaksi