jpnn.com, KUPANG - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Lotharia Latif meminta kepada Orient Riwu Kore untuk menjaga situasi kondusif di daerah tersebut.
Orient Riwu Kore merupakan bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua yang belakang ramai menjadi pemberitaan karena berstatus WN Amerika Serikat.
BACA JUGA: Email Kadubes Memastikan Orient Riwu Kore Berstatus WN Amerika Serikat
Permintaan itu disampaikan Irjen Lotharia kepada Orient dalam pertemuan yang diikuti jajaran KPU NTT dan Sabu Raijua.
"Saya menitipkan agar keadaan yang kondusif di Sabu Raijua menjadi hal yang utama," katanya Irjen Lotharia usai menerima kedatangan bupati terpilih Sabu Raijua di Mapolda NTT, Jumat (5/2).
BACA JUGA: Setelah Terlibat Asusila dengan Oknum DPRD, Mbak EK Kena Kasus Lagi, Duh
Kapolda memastikan pertemuan dengan Orient dan KPU masih bagian dari operasi mantap raja dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di Provinsi NTT.
Sebagai Kapolda, Irjen Lotharia punya kewenangan untuk melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap sejumlah calon bupati selama masih berstatus calon.
BACA JUGA: Diduga Joget Sambil Angkat Kursi, AKP David Sinaga Dicopot dari Kasatnarkoba
"Termasuk dengan Pak Orient, dan kita ingin agar keadaan kondusif tetap terjaga di sana (Sabu Raijua, red)," kata Lotharia.
Dalam pertemuan tersebut Irjen Lotharia mengaku tidak membahas soal kewarganegaraan bupati terpilih Sabu Raijua Orient P Riwu Kore.
'Kita harapkan agar semuanya menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini. Apalagi saat ini belum ada keputusan dari pemerintah. Jadi status dia sebagai WNI atau WNA itu keputusan pemerintah," tambahnya.
Ditegaskan juga bahwa kedatangan Orient ke Mapolda NTT bukan karena dipanggil oleh kepolisian, tetapi karena ada komunikasi yang dijalin selama kasus ini bergulir.
Irjen Lotharia juga mengatakan bahwa sejak kasus itu berjalan pihaknya sudah melakukan penyelidikan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri, dan instansi terkait untuk memastikan ada terjadi pelanggaran atau kejahatan atau tidak.
"Di sisi lain kita juga masih menunggu dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan," tambah Lotharia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam