jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Riano P. Ahmad memutuskan pindah partai dengan bergabung menjadi kader NasDem pada Sabtu (18/2).
Tokoh Betawi itu pernah mundur dari anggota DPRD DKI Jakarta pada Agustus 2022 demi kembali ke partai lamanya, PPP.
BACA JUGA: Pentolan Jokowi Mania Bakal Bertandang ke NasDem, Dukung Anies Baswedan?
"Bismillah, pada hari ini saya tentukan sikap politik saya bergabung ke Partai NasDem bertepatan dengan momentum Isra Mikraj," kata Riano di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (19/2).
Mantan wakil ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta itu tertarik bergabung dengan NasDem karena semangat perubahan yang diusung parpol pimpinan Surya Paloh.
BACA JUGA: Pilot Susi Air Disandera KKB, Dahlan Iskan: TNI Tahu Kapan Harus Memainkan Peran
Menurut dia, NasDem selama ini konsisten mengawal gagasan gerakan perubahan restorasi Indonesia.
Hal itu menurutnya sejalan dengan kebutuhan kondisi sosial masyarakat DKI Jakarta yang terbelah seusai Pilkada 2017, karena perbedaan pilihan politik.
BACA JUGA: 8 Modus Kekerasan Seksual pada Anak di Sekolah Sepanjang 2023, Waspadalah
Namun, Riano merasa pembelahan akibat politik itu tidak boleh lagi terjadi di Pemilu 2024.
Dia menilai perbedaan pandangan politik tidak boleh lagi merusak persaudaraan sesama anak bangsa.
"Jadi, mari semangat persaudaraan dan kebinekaan kita yang sempat terkoyak kita pulihkan bersama-sama dan insyaallah Pemilu 2024 akan menjadi pintu gerbang pemulihan itu," tuturnya.
Riano juga berterima kasih kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggorojati alias Yoyo yang menerima dirinya bersama Guruh Tirta Lunggana menjadi kader.
Guruh Tirta Lunggana merupakan putra mantan anggota DPRD DKI Jakarta Alm. Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
"Kepada Ketum Pak Surya Paloh dan Mas Yoyo terima kasih sudah menerima kami berdua," ujar Riano.(antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wapres Kiai Maruf Menyebut KSAD Dudung Seorang Jenderal Santri
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam