jpnn.com, SLEMAN - Manajemen PSS Sleman harus berpikir matang jika ingin mengontrak pemain asal Brasil Guilherme Batata.
Sebab, Batata memiliki rekam jejak kurang bagus. Dia pernah dihukum selama setahun oleh karena meludahi wasit.
BACA JUGA: Seto Nurdiyantara Beberkan 4 Posisi Terlemah PSS Sleman
Insiden itu terjadi ketika Batata membela Gokulam Kerala berjibaku melawan Shillong Lajong pada lanjutan I League, 22 Februari 2018.
Batata lantas memutuskan untuk mengadu nasib dan hijrah ke Indonesia. Gelandang 26 tahun itu pun mengusung ambisi besar.
BACA JUGA: Pelatih PSM: Performa Winger Belum Memuaskan
BACA JUGA: PSM Fokus Benahi Skuat, Soal Tambah Pemain Baru Opsi Kedua
Melalui Instagram pribadinya, dia mengaku ingin membuktikan diri menjadi lebih baik di PSS.
“Mungkin mereka pikir saya gila. Namun, saya akan membuktikan pada mereka. Saya sudah melewati pengalaman itu dan siap dengan tantangan baru,” tulis Batata, Selasa (19/3).
Di sisi lain, Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara belum mau berkomentar tentang perangai Batata.
Pasalnya, sejauh ini kontrak Batata dan PSS pun belum resmi diumumkan.
Jika Batata resmi bergabung, PSS akan memiliki tiga pemain asing. Saat ini PSS sudah memilili dua legiun impor, yakni Alfonso de la Cruz dan Brian Ferreira.
Di sisi lain, kedatangan Batata diprediksi mengancam eksistensi pemain asal Sleman Wahyu Sukarta.
Bahkan tersiar kabar Wahyu akan dipinjamkan ke tim lain untuk menambah jam terbang.
“Keputusan peminjaman atau tidak ada di manajemen,” kata Seto. (bhn/din/mg2/radarjogja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manajemen Arema FC Beri Dua PR Penting untuk Milomir Seslija
Redaktur : Tim Redaksi