Pernah Pilih Prabowo, Kiai Berpengaruh di Banten Mantap Dukung Jokowi - Ma'ruf

Selasa, 26 Maret 2019 – 22:58 WIB
Pertemuan KH Ma'ruf Amin dengan ulama Banten KH Abuya Muhtadi Dimyathi beberapa waktu lalu di Jakarta. Foto: Tim KMA

jpnn.com, PANDEGLANG - Ulama berpengaruh dari Banten KH Abuya Muhtadi Dimyathi mengungkap perubahan sikap politiknya yang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 memilih Prabowo Subianto, namun kini mendukung Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, keputusan Jokowi menggandeng KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) memantapkannya mendukung duet umara dan ulama itu di Pilpres 2019.

"Pemilu 2019 saya mendukung KH Ma’ruf Amin. Ke Prabowo sudah pas Pemilu 2014. Jadi sekarang ke Jokowi-Ma'ruf," katanya di depan relawan Balad Jokowi di Cigadung, Pandeglang, Selasa (26/3).

BACA JUGA: Persaudaraan Alumni 212 Bakal Usir Warga Tiongkok Tanpa KTP di TPS

Sejumlah kiai berpengaruh dari Pandeglang dan Serang juga hadir pada acara tersebut. Di antaranya adalah KH Ahmad dan KH Yusuf Mubarok.

Baca juga: Ajak Nahdiyin Kompak dukung Jokowi-Ma'ruf agar Prabowo-Sandi Kalah Telak

BACA JUGA: Jokowi: Coblos yang Pakai Baju Putih, Jas Itu Pakaian Eropa

Abuya Muhtadi yang dikenal sebagai Paku Banten pernah mendukung Sandiaga S Uno saat Pilkada DKi 2017. Namun, kini ulama kelahiran 26 Desember 1953 itu memilih mendukung Kiai Ma’ruf.

Pada kesempatan sama KH Yusuf Mubarok dari Serang juga menyampaikan perubahan sikap politiknya. Pada Pilpres 2014, pendiri Pondok Pesantren Al Mubarok Cinangka itu mendukung Prabowo yang berduet dengan Hatta Radjasa.

BACA JUGA: Jokowi Langsung Menyetujui 3 Permintaan Warga Dumai

Kiai Yusuf mengaku sempat termakan hoaks tentang Jokowi jelang Pilpres 2014. Namun, akhirnya Kiai Yusuf bisa bertemu langsung dengan Jokowi dan menyadari anggapannya tentang Presiden Ketujuh RI itu ternyata salah.

"Pada pertengahan 2018 saya baru tobat dan itu setelah bersama sekitar 40 kiai dari Banten, termasuk KH Abuya Muhtadi bertemu Jokowi. Kami mendapat penjelasan langsung terkait isu-isu miring yang dituduhkan pada Jokowi," tuturnya.

Kiai Yusuf menambahkan, saat ini berbagai hoaks dan fitnah juga terus-menerus menyasar Jokowi. Misalnya, hoaks soal Jokowi terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI), orang tuanya komunis, antek asing dan aseng, serta presiden boneka.

Kiai Yusuf menyatakan, tak mungkin Jokowi terlibat PKI. Sebab, Jokowi kelahiran 1962, sedangkan pemberontakan PKI pada 1965.

Baca juga: Perkuat Suara Jokowi di Jateng, Kiai Ma'ruf Bersafari Garap Dulang Emas

Selain itu, Kiai Yusuf kini tak percaya soal Jokowi antek asing dan Aseng. Menurutnya, mantan Gubernur DKI itu justru dekat dengan negara-negara Islam seperti Arab Saudi, Abu Dhabi dan Yordania.

Bahkan, ada fitnah yang menyebut KH Ma’ruf Amin jika kelak menjadi wakil presiden akan digantikan oleh Basuki T Purnama alias Ahok. "Saya sudah mendapat klarifikasi langsung dari Jokowi bahwa semua itu tidak benar," tutur Kiai Yusuf.

Tak hanya memperoleh klarisikasi soal berbagai hoaks yang menyasar Jokowi, Kiai Yusuf juga menerima informasi tentang kebiasaan presiden asal Solo itu. Kiai Yusuf mengaku menerima informasi dari ulama di Solo, KH Abdurahman.

Mengutip KH Abdurahman, Kiai Yusuf mengatakan bahwa Jokowi sebelum menjadi wali kota merupakan penggerak jemaah selawatan. Bahkan, katanya, Jokowi rajin menjalankan salat wajib maupun sunah, serta berpuasa Senin dan Kamis.

"Jokowi dan keluarganya Islam, bahkan sudah menunaikan Ibadah Haji. Saya pernah bersama-sama salat Jumat dengan Jokowi. Dia (Jokowi) juga pernah ziarah ke Makam Sultan Banten (Maulana Hasanuddin), saya sendiri yang mendampinginya," ujar Kiai Yusuf.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Pak Prabowo Kurang Data saat Berkampanye di Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler