Pernikahan Batal, Oknum Anggota TNI Bogem Penghulu

Minggu, 22 Maret 2015 – 18:15 WIB

jpnn.com - MEULABOH - Hamdani (60), warga Desa Marek, Kecamatan Kawai XVI, Aceh Barat mengaku dipukul oleh MZ, oknum  TNI satuan Korem 012 Teuku Umar, Sabtu (21/03). Akibatnya, korban mengalami luka dibagian jari dan trauma. 

Parahnya, insiden pemukulan tersebut terjadi di Kantor Mapolsek Kecamatan Kawai XVI, saat korban sedang memberikan keterangan kepada Polisi terkait perkara batal nikah antara adik kandung pelaku dengan seorang pemuda Desa setempat, sebelumnya sudah terjalin pertunangan.

BACA JUGA: Batu Akik Unik Ini Paling Ramai Pengunjung saat Pameran, Ini Penampakannya

"Saya dilempar pakai kursi, untung bisa ngelak, kalau tidak pasti kena muka saya,” jawab Hamdani kepada wartawan, Sabtu (22/03) saat berada di Masjid Desa Marek, Kecamatan kaway XVI.

Pemukulan terjadi karena pernikahan batal, antara adik pelaku Nurmalawati dengan Musa seorang pemuda Desa setempat yang sebelumnya sudah dipinang dan diberikan mahar sebanyak 5 manyam emas kepada keluarga calon mempelai wanita.

BACA JUGA: Rp 4 Miliar untuk Promosi Pariwisata di Banten

"Saya  yang serahkan emas kepada keluarga wanita, kalau tidak salah Bulan 11 tahun 2014. Saya menjadi penghubung (penghulu) antar kedua belah,” kisah Hamdani.

Kepala Desa Marek, Sabiri menjelaskan, menjelang hari pernikahan sesuai yang disepakati kedua belah pihak, tiba-tiba, secara sepihak keluarga calon mempelai perempuan membatalkan dan mereka ingin mengembalikan mahar emas 5 manyam kepada calon mempelai laki-laki.  

BACA JUGA: Teganya, Bayi Perempuan yang Baru Lahir Dibuang ke Parit

Tentu, berdasarkan adat setempat, pengembalian mahar harus dua kali lipat. Tapi keluarga pelaku menolak, sampai permasalahn ini di bawa ke Polsek Kaway XVI karena sudah berlarut-larut.

Saat Hamdani memberikan keterangan kepada polisi terkait penyerahan mahar tersebut, terjadi cekcok antara kedua belah pihak. Pemukulan pun oleh keluarga wanita MZ anggota Korem.
 
Kapenrem 012 Teuku Umar, Manyor Inf M. Ramdhan, saat dikonfirmasi wartawan  Sabtu (21/3) malam, mengatakan insiden pemukulan warga oleh oknum TNI itu sudah diselesaikan dengan cara damai sesuai adat yang berlaku di Desa setempat. 

"Persoalan itu sudah kita selesikan secara damai, karena itu salah paham saja antara keluarga, namun secara institusi yang bersangkutan akan kita proses“ janjinya.(den/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lempuyangan dan Prawirotaman Segera Satu Arah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler