Pernikahan Ketujuh Dalang Manteb 'Oye' Sudarsono

Nggak Ada Bulan Madu, Madunya Sudah Habis

Senin, 28 November 2011 – 00:08 WIB
SENYUM BAHAGIA: Pasangan Ki Manteb Sudarsono dan Beni Samsiah saat ijab kabul di Masjid Fatimah, Solo, Kamis (24/11). Foto : Ichwan Prihantoro/Radar Solo/JPNN

Untuk kali ketujuh, dalang kondang Ki Manteb Sudarsono kemarin menikahBagi dalang yang tenar dengan kalimat "Pancen Oye" itu, menikah lagi adalah keharusan sebagai tuntutan profesi

BACA JUGA: Wayang Nexalume Dipentaskan Pertama Kali di Indonesia



RIKA-ARI WIBATSU, Solo
   
MASJID Fatimah yang berlokasi di Jalan Dr Radjiman, Solo, Jawa Tengah, Kamis (24/11) pagi lalu cukup ramai.  Satu per satu tamu berdatangan dan duduk lesehan di dalam masjid yang dibangun keluarga pengusaha batik Danar Hadi tersebut


Melihat dandanan mereka yang datang, tampaknya, para tamu bukan menghadiri pengajian

BACA JUGA: Poligami Jangan jadi Kedok untuk Bersenang-senang

Sebab, semuanya kompak ber-dress code acara resmi resepsi

   
Ya, mereka memang datang untuk menyaksikan pernikahan pasangan dalang Ki Manteb Sudarsono, 63, dan Beni Samsiah, 37, warga Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa TengahTidak tanggung-tanggung, itu adalah pernikahan ketujuh MantebSedangkan untuk Sasa, panggilan akrab Beni Samsiah, itu adalah pernikahan kedua
   
Sekitar pukul 09.00, prosesi ijab kabul mulai disiapkanSasa yang datang belakangan di lokasi pernikahan itu segera dibimbing ke lantai 2 Masjid FatimahBegitu pula Manteb, yang sejak lama menunggu di lantai 1, tempat akad nikah berlangsung.
   
Dipimpin Mahmud, penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Serengan, Solo, Manteb menyunting Sasa dengan maskawin emas seberat 50 gramHadir di acara akad nikah itu, Samsudin Umar, ayahanda Sasa

Acara ijab kabul pun berlangsung cukup lancarSeolah sama dengan namanya, Manteb cukup manteb dalam menjalankan prosesi ijab kabul yang sakral tersebut
   
Tidak ada perasaan grogi atau cemas yang terlihat dari Manteb saat dirinya menunggu prosesi ijab kabul dimulaiBahkan, sambil menunggu kedatangan mempelai perempuan, Manteb yang mengenakan setelan jas berwarna hitam tersebut terlihat senang.
   
Senyum senantiasa mengembang di wajahnya saat menyalami satu per satu kerabat dan keluarga yang datang untuk memberikan ucapan selamatBahkan, saat berbincang dengan wartawan, dalang yang dikenal lantaran kecepatan sabetan wayangnya di atas panggung itu selalu menjawab pertanyaan dengan guyon

"Wis ora grogi meneh, wong wis tau (Sudah tidak canggung lagi karena sudah pernah menikah, Red)," kata Manteb sambil tertawa.
   
Manteb menuturkan, pernikahan yang dijalani sekarang bukan sekadar ibadahTuntutan profesinya sebagai dalang ruwatlah yang mengharuskannya segera mengakhiri masa mendudaApril lalu Manteb resmi bercerai dengan istri keenamnya, ErniMenurut pakem tinggalan (ketentuan peninggalan) kakeknya yang dijadikannya pegangan, seorang dalang ruwat harus memiliki istri dan tidak boleh beristri lebih dari satu
   
"Kalau ada dalang ruwat yang tidak punya istri atau istrinya lebih dari satu, ya monggoSemua kan nurut bukune dhewe-dheweTapi, buku yang saya pegang mengharuskan dalang ruwat beristri dan tidak boleh lebih dari satu (istri) atau tidak boleh masih joko (perjaka, Red)," ujarnya

"Bukan karena kesusu (tergesa-gesa) saya memutuskan untuk menikah lagiTapi, memang tuntutan profesiSaya perlu orang yang betul-betul mengenal profesi saya dan bisa ngopeni (merawat, Red) saya," lanjut Manteb, yang juga bintang iklan obat itu. 
   
Soal pilihan yang jatuh ke Sasa, dalang berjuluk Dalang Setan tersebut punya alasan tersendiriMenurut dia, Sasa merupakan teman istri Manteb, Sri SuwarniSelama pertemanan itulah, Manteb mengetahui kepribadian SasaPerempuan 37 tahun tersebut menjawab setuju dinikahi Manteb setelah lamaran kedua
   
"Dia yang membantu ngopeni istri saya yang waktu itu sakitMencarikan rumah sakit dan sebagainyaMemang tidak seperti kisah cinta anak muda sekarangWong wis tuwa, sing penting pas (Sudah tua, yang penting tepat, Red)Saya tanya, aku dampingono, iso ora, dia jawab insya Allah bisaYa sudah, akhirnya menikah," ungkap Manteb.
   
Manteb juga menceritakan sebuah romantika hidup antara dirinya dan SasaTiga bulan setelah Sri Suwarni (istri kelimanya) meninggal, Manteb mengaku sebenarnya pernah melamar Sasa untuk dijadikan istriTetapi, janda satu anak tersebut tak memberikan jawabanKarena itu pula, Manteb kemudian menikahi Erni
   
Namun, biduk rumah tangganya dengan Erni kandasMereka kemudian berpisah secara baik-baikSetelah itu, Manteb langsung mendatangi Sasa lagiDia kembali melamar perempuan tersebutLalu, lamaran kedua itu diterima

"Sempat saya tanya, mengapa dulu tidak menerima lamaran sayaDia malah menyalahkan saya yang kesusu menikah dengan perempuan lain," papar dia"Padahal, dia juga sebenarnya mauTapi, hanya merasa tak enak karena istri saya (Sri Suwarni) yang juga temannya meninggal baru seratus hariIbarate, kuburane wae durung garing (Ibaratnya, kuburannya saja belum kering, Red)Tapi, aslinya dia nggak menolak," lanjut Manteb
   
Berbeda dengan Manteb, Sasa cenderung diamSesudah ijab kabul, dia tampak sibuk menerima ucapan selamat dan bersalaman dengan para tamuMeski begitu, dari wajah perempuan yang beruntung menjadi istri dalang kondang itu tampak rona bahagia
   
Banyak pihak yang mendoakan pernikahan itu menjadi pernikahan terakhir bagi keduanyaTermasuk, Samsudin UmarMeski pernah menikah enam kali, Samsudin merelakan anak sulungnya tersebut dinikahi Manteb setelah melihat kesungguhan dan niat baik dalang itu meminang putrinya

"Saya hanya berharap, itu pernikahan terakhir bagi merekaPernikahan yang memberi berkah dunia dan akhirat," harap Samsudin.
   
Hal senada diungkapkan oleh rekan sekerja Manteb, dalang Anom SurotoAnom yang datang dalam resepsi pernikahan sederhana itu mengharapkan Sasa menjadi pelabuhan hati Manteb yang terakhir

Sementara itu, pengacara Muhammad Taufik yang menjadi saksi pernikahan tersebut juga menyatakan bersedia menjadi saksi setelah Manteb berjanji bahwa kali ini merupakan pernikahan terakhir"Itu harus menjadi the last wedding," pintanya.
   
Sayang, tidak ada waktu khusus bagi pasangan tersebut untuk berbulan maduSebab sorenya, Manteb sudah harus terbang ke Jakarta lantaran hari ini ada pentas di TMIIDilanjutkan dengan manggung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

"Ora enek bulan madu, madune wis entek (Tidak ada bulan madu, madunya sudah habis, Red)Setelah ini, ada pekerjaanTapi, istri saya akan saya bawa juga," ujar Manteb, menjawab pertanyaan wartawan.
   
Tidak banyak tamu yang diundang dalam acara tersebutSelain keluarga, tamu yang memberikan doa restu adalah rekan kerja MantebTermasuk, para niyaga dan sinden yang setia mendampingi Manteb manggungEnam anak Manteb dan 14 cucunya terlihat mendukung pernikahan ketujuh ayah dan kakek mereka itu.
   
Lantas, mengapa memilih Masjid Fatimah sebagai tempat ijab kabul? Manteb mengaku sengaja memilih masjid sebagai lokasi ijab kabulPemilihan masjid itu, menurut dia, tak lepas dari niatnya untuk bertobatDia berharap, pernikahan dengan Sasa tersebut menjadi pernikahan terakhirnya
   
"Menikah di Taman Mini (Jakarta) sudah, di rumah juga sudahKali ini saya milih menikah di masjidNgiras pantes tak nggo mertobat (Sekaligus keinginan untuk bertobat, Red)Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhirAku ora isinIki lelakon sing kudu tak lakoniAnak putuku nyengkuyung kabeh (Saya tidak maluIni merupakan garis hidup yang harus saya jalaniAnak cucu saya, semua mendukung)," tambahnya(sup/jpnn/c11/kum)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ki Manteb   Menikah   poligami   wayang  

Terpopuler