Pernyataan Bahlil soal Rempang Eco City: Ini Kami Mau Merebut Investasi

Senin, 18 September 2023 – 10:25 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan keterangan terkait percepatan pengembangan proyek Rempang Eco City di Batam Kepulauan Riau, Minggu (17/9/2023). ANTARA/Yude.

jpnn.com, BATAM - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal percepatan pengembangan proyek Rempang Eco City yang terkesan terburu-buru sehingga menimbulkan protes dari warga.

Bahli yang juga kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut investasi itu tidak seperti buah yang tumbuh dari sebuah pohon, tetapi harus direbut.

BACA JUGA: Menteri Jokowi Ini Janjikan Sertifikat hingga Rumah untuk Warga Rempang

"Kami ini berkompetisi, negara tujuan foreign direct investment (FDI) terbesar di ASEAN saat ini diraih negara Singapura di posisi pertama. Sementara itu, Indonesia dengan luas wilayah lebih besar, justru berada di posisi kedua. Ini kami mau merebut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Bahlil di Batam Kepulauan Riau, Minggu (17/9).

Oleh karena itu, Bahlil menegaskan perebutan proyek investasi asing membutuhkan kecepatan dan ketepatan yang tidak menimbulkan kerugian di satu pihak.

BACA JUGA: Kasus Rempang, LBH Pelita Umat: Demi Investasi, Rakyat dan Tanah Melayu Dikorbankan

"Kalau kita terlalu lama, memangnya mereka (investor) mau menunggu kita? Kita butuh mereka, tetapi di sisi lain, juga harus menghargai yang di dalam," tuturnya.

Pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju (KIM) itu menjelaskan total nilai investasi yang akan diserap dari proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City mencapai lebih dari Rp 300 triliun.

BACA JUGA: Sikapi Konflik Rempang, KAHMI Desak Pemerintah Berpihak pada Rakyat

Di pengembangan tahap awal, katanya, investor akan menggelontorkan kurang lebih Rp 175 triliun.

Hal itu menurutnya bakal berdampak positif terhadap capaian pendapatan negara, serta dampaknya juga dapat dirasakan masyarakat berupa lapangan pekerjaan yang melimpah.

"Kalau ini lepas, itu berarti potensi capaian PAD (pendapatan asli daerah) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini akan hilang," ujar Bahlil.

Walakin, pihaknya akan menggunakan cara-cara yang lebih humanis dalam menghadapi masyarakat Pulau Rempang yang terdampak relokasi akibat proyek tersebut.

"Kami akan mengerahkan cara-cara yang lembut," kata Bahlil.(antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Agung Marlianto Meninggal Dunia, Kami Turut Berduka


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler