Pernyataan Febri Diansyah Dianggap Membangun Pesimistis di Lingkungan KPK

Rabu, 28 Agustus 2019 – 14:00 WIB
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah yang merendehkan integritas panitia seleksi dianggap sebagai narasi membangun pesimistis.

Guru Besar Hukum Universitas Borobudur Faisal Santiago mengatakan, sebagai juru bicara sebuah institusi, Febri seharusnya membangun optimisme kepada semua pihak terhadap pimpinan KPK ke depan.

BACA JUGA: Petrus Selestinus: Aneh, KPK Baru Merasa Penting Soal LHKPN

“Harusnya dia membangun spirit, mudah-mudahan pimpinan ke depan itu mempunyai integritas tinggi, berkomitmen, dan mau bekerja keras untuk memberantas tindak pidana korupsi. Jadi berpikir positif, jangan pesimistis,” ujar Faisal saat dihubungi.

BACA JUGA : Laode KPK Irit Bicara soal Banyaknya Capim dari Unsur Polri

BACA JUGA: Eks Komisioner KPKPN: LHKPN Dianggap Momok Bagi Sebagian Penyelenggara Negara

Menurut Faisal, pernyataan yang disampaikan Febri itu secara tidak langsung membuat sejumlah pihak di internal KPK meragukan integritas capim KPK terpilih.

“Institusi harusnya berpikirnya secara positif, tidak berbicara tendesius,” ujar Faisal.

BACA JUGA: Laode KPK Irit Bicara soal Banyaknya Capim dari Unsur Polri

Faisal menuturkan Febri seharusnya menghargai dan menghormati panitia seleksi KPK dalam menyeleksi pimpinan lembaga antirasuah periode mendatang. Dia menilai integritas Pansel KPK dalam bekerja tidak perlu diragukan.

Terlebih, dia menyebut pansel KPK telah melakukan safari ke setiap institusi, misalnya ke kepolisian dan kejaksaan untuk mencari capim terbaik.

“Saya sangat sayangkan seorang institusi di dalam, seorang Febri Diansyah sebagai juru bicara mengeluarkan statement seperti itu, seharusnya tidak usah. Kan ini proses sedang berjalan,” ujarnya.

BACA JUGA : Kritik Masinton untuk Para Pengkritik Pansel Capim KPK

Di samping itu, Faisal meyakini pansel KPK akan bekerja profesional dan menjaga integritasnya dalam menyedorkan capim yang nantinya akan disepakati oleh DPR.

“Kalaupun ada kekurangan-kekurangan, saya pikir tidak terlalu berlebihan kekurangan itu karena dari orang-orang yang di pansel itu seratus persen orang yang berintegritas,” ujar Faisal.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menanyakan integritas panitia seleksi lembaga antirasuah dalam memilah para calon pimpinan. Sebab, dari 20 nama calon pimpinan yang sudah diseleksi, beberapa di antaranya memiliki rekam jejak yang bertolak belakang dengan semangat pemberantasan korupsi.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pihaknya tak mempersoalkan latar instusi asal calon pimpinan periode 2019-2024. Bagi KPK, pimpinan jilid V harus berintegritas dan tidak memiliki rekam jejak yang buruk.

“Jika ada catatan perbuatan tercela atau melanggar hukum, tentu wajar kami semua bertanya, apa pantas pansel memilih calon tersebut,” kata Febri saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (27/8). (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kritik Masinton untuk Para Pengkritik Pansel Capim KPK


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler