jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif enggan mengomentari sosok dari unsur Polri mendominasi daftar calon pimpinan lembaga antirasuah itu.
Menurut Laode, dia gagal dalam seleksi calon pimpinan KPK sehingga komentarnya tidak objektif melakukan penilaian.
BACA JUGA: Kritik Masinton untuk Para Pengkritik Pansel Capim KPK
"Saya enggak bisa komentar soal calon pimpinan, karena saya kan kemarin ikut tes. Jadi nanti disangka apa namanya, ya, enggak bisa memberikan penilaian yang objektif. Wawancara yang lain saja," kata Laode di Jakarta, Selasa (27/8).
BACA JUGA : Daftar Lengkap 20 Figur yang Lolos Capim KPK
BACA JUGA: Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim, KPK Juga akan Ikut Pindah
Di samping itu, Laode mengkritisi keberadaan Luhut MP Pangaribuan yang menjadi panelis calon pimpinan KPK.
Meski hal itu menjadi kewenangan panitia seleksi KPK, Laode menganggap perlu ada seleksi mengingat Luhut tengah memproses perkara tersangka di lembaga antirasuah itu.
BACA JUGA: Antam Novambar Janji Setia Naik Vespa Jika jadi Pimpinan KPK
"Baiknya seharusnya kita cari ahli yang tidak sedang ada mengurus berkas kasus di KPK. Seperti itu menurut saya. Tapi, ya, kembali lagi itu hak dari pansel," jelas dia.
BACA JUGA : Pansel Capim KPK dan Kapolri Harus Mendalami Pandangan Irjenpol Darma Pongrekun
Meski demikian, Laode mengharapkan Luhut objektif dalam memberikan pertanyaan kepada calon pimpinan KPK. Walupun Laode pesimistis tentang keberadaan Luhut sebagai panelis.
"Kita tidak hidup di dalam ruangan hampa gitu kan. Apakah hanya itu pakar yang bisa diundang? Kan banyak banget juga pakar yang lain seperti itu. Tetapi itu sekali lagi,itu adalah hak dari pansel saya tidak bisa ikut campur," tegas Laode. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir KPK: Apa Pantas Pansel Memilih Capim Tersebut?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga