Pernyataan Kepala Adat Dayak hingga Sejumlah Sultan di Kaltim Terkait IKN ke Presiden Jokowi

Selasa, 01 Februari 2022 – 05:40 WIB
Presiden Jokowi berdialog dengan sejumlah tokoh adat Kaltim di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Senin (31/1). Foto: ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

jpnn.com, BALIKPAPAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh adat di Kalimantan Timur pada Senin (31/1).

Pertemuan yang berlangsung di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan itu salah satunya dihadiri Kepala Adat Dayak Kenya Ajang Tedung.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Sebut Edy Mulyadi Bilang Kalimantan Tempat Jin Buang Anak Hanya Guyonan

Dalam kesempatan itu, Ajang Tedung menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa pihaknya menerima dengan senang hati rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.

Kepala Adat Dayak Kenya juga menyampaikan tiga hal ke Jokowi.

BACA JUGA: Ibu Kota Bakal Pindah ke Kalimantan, Hotman Paris Berkomentar Begini

"Pertama itu, dengan adanya IKN ini tolong di dalam Badan Otorita masyarakat adat bisa diakomodir," kata Ajang Tedung.

Dalam pembangunan fisik, dia juga meminta masyarakat dilibatkan sebagai mitra kerja.

BACA JUGA: Edy Mulyadi Tetap Lantang Menolak IKN di Kaltim, Alasannya Bukan Jin Buang Anak

"Yang ketiga kearifan lokal. Tolong perhatikan kearifan lokal, adat istiadat, budaya," pinta Ajang ke Jokowi.

Sultan Kutai Kartanegara Muhammad Arifin yang turut hadir dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu juga menyampaikan pihaknya menyambut mendukung pembangunan IKN baru.

"Kami atas nama Sultan Kutai Kartanegara mendukung penuh 100 persen diadakannya pembangunan IKN saat ini," ujar Arifin.

Senada disampaikan Sultan Paser Muhammad Jarnawi yang menyebut bahwa Kesultanan Paser menyambut antusias pembangunan IKN.

"Kami sendiri dari Kesultanan Paser menyambut dengan antusias IKN dan kami memohon segera dibangun ibu kota negara baru ini," ujarnya.

Sultan Paser juga meyakini perpindahan ibu kota baru dapat membawa wajah baru dan martabat Indonesia di dunia.

"Kami juga meminta dari Kesultanan Paser dibuat Istana Kesultanan Paser di dekat IKN," pinta Muhammad Jarnawi.

Dukungan juga datang dari Syarifuddin HR selaku Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar.

Syarifuddin pun meminta agar masyarakat adat setempat lebih diperhatikan, terutama menyangkut kualitas sumber daya manusia.

"Kami hanya minta tolong diperhatikan sumber daya manusia kami supaya kami tidak kalah dengan saudara-saudara kami pendatang dari luar nantinya, supaya saudara-saudara kami, generasi kami, nanti bisa bersaing," kata Syarifuddin.

Syarifuddin menegaskan penduduk Kalimantan adalah penduduk yang welcome, yang selalu bisa menghargai satu sama lain.

Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan Andi Singkeru mengatakan bahwa sebagai masyarakat pendatang pihaknya sudah berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat asli Kalimantan.

Ia menyebut bahwa masyarakat apapun yang mengisi IKN nantinya adalah masyarakat Indonesia.

"Kami bersama keluarga, bersama anak cucu, kami berdampingan dengan suku-suku asli. Kami berharap agar bisa menjadi wadah yang terbaik ke depan," ujar Andi Singkeru.

Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Taufik Hanafi menyampaikan para tokoh masyarakat adat di Kaltim sangat antusias dan mendukung penuh pembangunan IKN.

"Para tokoh adat juga memberikan masukan-masukan yang sangat berharga," kata Taufik Hanafi melalui keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima pada Selasa (2/1) dini hari.

Mulai dari pentingnya memperhatikan kearifan lokal, penguatan SDM, hingga aspek budaya yang harus diperhatikan dan ditingkatkan di dalam pengembangan IKN mendatang. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler