Pernyataan Keras dari Imam Besar Istiqlal Buat Pihak yang Tak Percaya Covid-19

Kamis, 22 Oktober 2020 – 14:40 WIB
Nasaruddin Umar. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar heran dengan pihak yang masih meragukan keberadaan coronavirus disease 2019 (Covid-19) di tengah masyarakat.

Dia menilai pihak yang tidak percaya keberadaan Covid-19 tengah melakukan pembodohan masyarakat.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat di Rumah Saja saat Libur Panjang Oktober

Hal itu diungkapkan Nasaruddin saat menjadi pembicara diskusi daring berjudul "Santri Sehat Indonesia Kuat" yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Kamis (22/10).

"Nah, kalau mengatakan tidak ada, itu melakukan pembodohan masyarakat, itu berbahaya," kata dia dalam diksusi.

BACA JUGA: Budi Karya Sumadi Minta Penumpang Tidak Makan, Minum dan Bicara di dalam Pesawat

BACA JUGA: Nasaruddin Umar Minta Ulama Tidak Memecah Belah Umat

Dia pun menyebutkan, sejarah dan riwayat nabi telah membeberkan bahwa penularan virus memang nyata.

Bahkan, kata dia, pada zaman kenabian sudah diperintahkan umat untuk menjauhi lokasi yang menjadi penularan virus.

"Sekarang apa yang perlu dilakukan? Contoh apa yang dilakukan nabi. Jadi tidak boleh mengingkari kenyataan bahwa virus itu ada (tersurat) di dalam Al-Qur'an, pandemi itu ada," tutur dia.

Terkait penularan Covid-19, kata Nasaruddin, seluruh elemen bangsa tidak boleh berdiam diri.

Termasuk para santri yang perlu bergerak menekan penularan Covid-19 di Indonesia.

"Komunitas santri harus proaktif seperti dulu ikut terlibat memerdekakan negeri ini. Jadi, kalau para santri pernah melakukan komando jihad mengusir Belanda, santri harus tampil mengusir Covid-19 dengan caranya sendiri," ucap dia.

Imam Besar kelahiran Sulawesi Selatan itu menambahkan, santri bisa melakukan protokol kesehatan ketat dalam aktivitas sehari-hari agar mengusir Covid-19.

Dengan cara itu, masyarakat bisa meniru dan Covid-19 bisa segera hilang dari Indonesia.

"Bagi santri bisa berdoa, bisa menunjukkan contoh masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan," beber dia. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler