Pernyataan Mas Nadiem & Dirjen Nunuk di Hari Guru, Ada soal PPPK, PPG 

Jumat, 03 November 2023 – 16:49 WIB
Mendikbud Nadiem Makariem. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Hari Guru Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk terus mendukung tenaga pendidik agar menjadi bagian penting dalam pembangunan generasi bangsa. 

Salah satu kebijakan yang diluncurkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah terus bergerak menambah jumlah guru yang berkualitas melalui program guru penggerak (PGP).

BACA JUGA: Buka KKI 2023, Menteri Nadiem Sampaikan Sejumlah Harapan

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, mengatakan sejak 2020, program tersebut terus memberikan kesempatan bagi para guru di Indonesia untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinannya.

Saat ini, sudah lebih dari 70 ribu guru penggerak di seluruh Indonesia yang terus bergerak menciptakan berbagai inovasi untuk membuat proses belajar menjadi jauh lebih menyenangkan untuk peserta didik.

BACA JUGA: KILA 2023, Nadiem Makarim: Bangkitkan Kembali Kejayaan Lagu Anak Indonesia

“Melalui program guru penggerak, guru diberi ruang yang seluas-luasnya untuk berinovasi di dalam kelas dan mengembangkan potensinya secara optimal sebagai pendidik,” kata Mas Nadiem, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan Hari Guru Sedunia 2023, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka), Jakarta, Rabu (1/11).

Pada peringatan ini, Menteri Nadiem mengapresiasi para guru yang telah menjadi penggerak Merdeka Belajar di satuan pendidikan dan daerahnya masing-masing.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Lega Empat Arca Kerajaan Singasari Sudah di Museum Nasional 

Guru adalah garda terdepan transformasi sistem pendidikan Indonesia.

Guru berkualitas adalah kunci dari pembelajaran yang bermutu. 

"Saya yakin bahwa Ibu/Bapak guru memiliki keinginan yang sama dengan saya yakni memberikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus Indonesia,” ucapnya.

Senada itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani menyampaikan melalui paket kebijakan Merdeka Belajar, Kemendikbudristek telah memastikan kesempatan yang adil bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran melalui ekosistem belajar yang berdaya dan saling menguatkan. 

Upaya memastikan hal tersebut, dilakukan Kemendikbudristek melalui tiga visi utama.

Pertama, menjadikan profesi guru lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan melalui program rekrutmen ASN PPPK, PPG Prajabatan, tata kelola GTK, dan PGP daerah khusus/intensif.

Kedua, menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan sebagai agen transformasi pendidikan melalui Program Guru Penggerak (PGP).

Ketiga, menghidupkan gotong royong dalam menciptakan ekosistem belajar guru dan tenaga kependidikan yang berdaya dan saling menguatkan, yakni melalui Implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar, BGP/BBGP, Program Organisasi Penggerak, serta Guru Belajar dan Berbagi.

“Melalui Peringatan Hari Guru Sedunia ini, mari kita bimbing bersama-sama generasi muda kita agar mereka selalu memandang guru sebagai profesi yang mulia. Bagaimana pun juga, kita tidak boleh berhenti menghormati jasa guru di Indonesia, dan juga dunia, dengan seluruh cara-cara terbaik yang kita punya,” ucap Dirjen Nunuk. 

Dalam konteks pendidikan yang terus berubah dan tantangan yang semakin komplek, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro, mengatakan, konsep Merdeka Mengajar adalah paradigma baru tentang peran guru dalam membentuk pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

“Ini bukan sekadar semboyan, tetapi sebuah komitmen untuk memberdayakan para pendidik kamj yang merupakan panglima di garis depan pendidikan, penggerak utama dalam menentukan kualitas sistem pendidikan di Indonesia,” tutur Rektor Uhamka. 

Konsep Merdeka mengajar, kata Rektor Gunawan, membawa harapan dalam transformasi pendidikan Indonesia ke depan.

Merdeka Mengajar adalah langkah maju yang membuka pintu untuk memberikan guru lebih banyak kendali atas proses pengajaran dan pembelajaran. 

Dengan memberikan guru otonomi untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, memilih metode pengajaran yang efektif dan mengikuti perkembangan terkini dalam pendidikan.

"Kami dapat memastikan bahwa pendidikannya lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan generasi mendatang,” ucap Gunawan. 

Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Santi Ambarrukmi, dalam laporannya, menyampaikan tujuan peringatan Hari Guru Sedunia ini adalah untuk mengapresiasi para guru yang telah berkontribusi bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.

“Pada peringatan Hari Guru Sedunia ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadikan guru sebagai profesi yang sangat mulia. Kami juga mengajak anak-anak muda yang berbakat, berprestasi, dan memiliki panggilan jiwa untuk menjadi guru,” tutur Santi. 

Pada peringatan Hari Guru Sedunia 2023 ini, Kemendikbudristek juga menggelar webinar dengan tema ‘Guru yang Kita Idamkan untuk Pendidikan yang Kita Inginkan: Gerakan Global untuk Mengatasi Kekurangan Guru’. 

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah menyampaikan ada satu kecakapan penting yang harus menjadi pegangan guru di seluruh dunia, yaitu cinta belajar.

Kreatif bukan bawaan lahir, kreatif itu terlahir ketika seseorang berlatih berpikir kritis. Beripikir kritis akhirnya akan lebih mudah mendapatkan apapun yang ada di sekitarnya untuk membantu efektivitas pemebelajarannya.

"Wujud kasih sayang seorang guru kepada siswanya adalah keterampilan guru menyelenggarakan proses mendidik dan mengajar,” ungkap Itje. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nadiem Sebut Ada yang Berbeda dari FFI 2023


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler