jpnn.com, BADUNG - Ada kisah menarik sebelum warga negara asing (WNA) asal Inggris, Matt Harper (48) ditemukan tewas di Taman Giri Mumbul, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis (13/1) kemarin.
Dilansir dari bali.jpnn.com, Harper ternyata sempat dilaporkan ke Polsek Kuta, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Astagfirullah, Kondisi WNA Asal Inggris ini Sangat Mengenaskan
Pelapornya, Emmy Pakpahan, wanita Indonesia berkewarganegaraan Amerika Serikat yang merupakan pacar Harper.
Dia dilaporkan ke Polsek Kuta oleh Emmy atas kasus penganiayaan pada Jumat (7/10) pekan lalu.
BACA JUGA: Eko Kuntadhi Bilang Begini Soal Komitmen Ganjarist Perjuangkan Ganjar Pranowo
Namun, kasusnya hanya seumur jagung.
Pasalnya, Emmy mencabut laporan tersebut tanpa alasan jelas pada Senin (10/1).
BACA JUGA: Kapolri Curhat Soal Pengaduan Masyarakat, Bang Edi Bilang Begini
Padahal, sehari setelah kasus laporan diterima, jajaran Unit Reskrim Polsek Kuta sempat melakukan penyelidikan.
Sebelum tragedi kematian Matt Harper terjadi, Emmy sempat membeber hubungannya dengan Matt Harper yang mulai retak.
Kepada JPNN.com, Emmy mengaku sering dianiaya pacarnya itu hingga akhirnya melaporkan Matt ke Polsek Kuta.
Emmy menuturkan perangai Harper kasar dan tidak terkontrol dipicu kebiasaan menenggak minuman keras.
"Dia sangat alcoholic, hampir setiap hari minum dan mabuk," kata Emmy Pakpahan, saat menemui JPNN.com.
Menurut Emmy, sejak Hotel Karma di Pecatu, Badung tertimpa musibah kebakaran, hidup Harper makin tidak karuan.
Memang, selama ini Matt Harper diketahui bekerja di Hotel Karma dengan jabatan tinggi.
Kondisi ekonomi yang makin berat, ditengarai jadi penyebab keretakan hubungan Matt Harper dengan Emmy Pakpahan.
Ditambah pengaruh minuman keras, lanjut Emmy, dirinya mengaku sering dipukuli dengan kasar oleh Matt Harper.
"Saya sudah tidak kuat (dipukuli) terus oleh Matt, saya putuskan untuk melaporkan ke polisi," kata Emmy Pakpahan.
Matt Harper ditemukan tewas di kompleks perumahan di Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Kamis (13/1) lalu.
Pada saat ditemukan, tubuh bule Inggris itu penuh dengan luka dan berlumuran darah.
Terutama di bagian leher, dada, dan perut.
Korban ditemukan tewas dengan luka tikam di bagian dada tepatnya di ulu hati, luka tusuk di perut bagian kiri dan kanan, serta luka terbuka akibat sayatan senjata tajam sepanjang 7 cm di bagian leher.
“Terdapat luka bekas sayatan di bagian leher, luka tusuk di dada atau ulu hati, luka tusuk di bagian perut bawah, kanan dan kiri,” kata Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Ketut Sugiarta Yoga.(gie/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang