Pernyataan Panglima Laot soal Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Aceh

Selasa, 07 September 2021 – 23:20 WIB
Panglima Laot Aceh mengungkap teka-teki penemuan mayat tanpa kepala di perairan Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDA ACEH - Petinggi Lembaga Panglima Laot Aceh sampaikan pernyataan soal mayat tanpa kepala yang ditemukan di perairan Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftah Tjut Adek memastikan mayat tanpa kepala itu merupakan nelayan asal Sri Lanka.

BACA JUGA: Masa Jabatan Panglima TNI Diperpanjang? Begini Reaksi Bang Dasco

Kepastian itu disampaikan berdasarkan nomor lambung yang sama antara kapal nelayan Sri Lanka yang hilang dengan nomor kapal tertelungkup yang ditemukan di Pulo Aceh tersebut.

"Setelah kami cocokkan nomor lambung kapal dengan berita dari Sri Lanka ada kapal terbalik karena cuaca buruk itu cocok, bernomor registrasi IMUL-A-0077 CBO," kata Miftach Tjut Adek di Banda Aceh, Selasa (7/9).

BACA JUGA: Ruhut Khawatir MA Memperberat Hukuman untuk HRS

Mayat tanpa kepala dan lengan itu sebelumnya ditemukan masyarakat terdampar di perairan Alu Reuyeung Pulo (Pulau) Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.

Penemuan mayat itu berawal dari adanya sebuah kapal 5 GT yang ditemukan telungkup, setelah diangkat ternyata di bawah kapal ada mayat dalam kondisi mengenaskan.

BACA JUGA: Swab Antigen & Vaksinasi Peserta Seleksi PPPK Guru Ditanggung Kemenkes, Alhamdulillah

Miftach mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, sebuah kapal penangkap ikan dengan nomor registrasi IMUL-A-0077 CBO itu berangkat dari pelabuhan perikanan Mirissa, Sri Lanka pada 31 Mei 2021, dan empat nelayan yang berada di dalamnya.

Menurut Miftach, anak buah kapal tersebut berada dalam situasi putus asa sampai akhirnya kapal mereka terbalik akibat cuaca buruk di laut sekitar 40 mil laut (sekitar 74 km) dari Galle.

Ketiga nelayan dari kapal itu berhasil diselamatkan angkatan laut Sri Lanka, dan membawa mereka ke atas kapal penangkap di laut Selatan sehingga selamat.

"Pukat nelayan menyelamatkan tiga nelayan dari kapal yang terbalik, dan satu nelayan hilang," kata Miftach.

Untuk diketahui, terhadap mayat nelayan Sri Lanka tersebut telah dilakukan visum di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh guna mengetahui penyebab kematian dan identitasnya.

Bahkan, Polres Aceh Besar juga sudah menduga mayat tersebut berasal dari Sri Lanka, sehingga dilakukan koordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri untuk mendapatkan tindak lanjutnya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler