jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman angkat suara menyoroti kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang untuk mahasiswa ke Jerman atau ferien job.
Dia mencurigai dalam hal ini ada oknum birokrat yang ikut bermain.
Menurutnya dugaan tersebut harus dibongkar tuntas oleh kepolisian karena memberangkatkan orang ke Jerman bukan urusan yang mudah.
BACA JUGA: Uskup Agung Jakarta: Penanganan TPPO Perlu Kerja Sama Internasional
"Pasti melibatkan banyak pihak saya pikir ya, bukan hanya pelaku tersebut," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/4).
Dia mengatakan Komisi III berkoordinasi secara intens dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk mengusut tuntas kasus itu.
BACA JUGA: Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan
Menurutnya dalam waktu hitungan hari sejumlah pelaku lainnya yang sudah teridentifikasi bakal segera tertangkap.
Dia mengatakan sejauh ini Polri dengan kepolisian Jerman memiliki hubungan bilateral yang kuat.
BACA JUGA: Mahasiswa Terjebak TPPO Berkedok Magang di Jerman, DPR: Pengawasan Kemendikbudristek Lemah
"Kira-kira ada pelakunya yang sudah teridentifikasi dan dikejar polisi hingga ke Jerman," kata dia.
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Rabu (20/3) mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang untuk mahasiswa ke Jerman atau ferien job.
Dalam kasus itu, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Terdiri atas tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki.
Tersangka perempuan, yakni ER alias EW (39), A alias AE (37) dan AJ (52), sedangkan laki-laki, inisial AS (65) dan MZ (60).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto pada Kamis (29/3) mengungkap jumlah terbaru mahasiswa Indonesia yang terindikasi menjadi korban TPPO di Jerman mencapai 1.900 orang. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Bahaya Praktik TPPO, Kepala BP2MI dan Menko Polhukam Siap Menggebuk Sindikat
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang