jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya masih terus bersemangat meski menghadapi sejumlah rintangan termasuk kasus pencopotan baliho PDIP dan pasangan Ganjar – Mahfud MD di Bali.
Hasto mengatakan, semangat itu ditunjukkan dengan adanya Turnamen Sepak Bola Liga Kampung Soekarno Cup U-17.
BACA JUGA: PDIP Bikin Acara di GBK, Rekor MURI Terpecahkan
Adapun turnamen tersebut dimenangkan oleh Tim Bali dengan 3 gol melawan Tim Sulawesi Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (3/11) malam.
"Ini langsung 0-3. Ini, kan semangat karena balihonya abis dicabut langsung muncul spirit disalurkan lewat olahraga," kata Hasto Kristiyanto kepada awak media.
BACA JUGA: Tim Prabowo Nilai Anak Soekarno Tak Berprestasi, Hasto: Pemimpin Ditempa Proses Panjang
Hasto melihat perhelatan olahraga kini membawa kegembiraan bagi anak bangsa, karena dapat mewujudkan mimpi mereka bermain di GBK.
"Ya, kami bergembira bersama, sebenarnya ini mimpi anak-anak kampung. Berapa hari ini, dua minggu jadi sepak bola anak-anak kampung dan kemudian dilakukan oleh beberapa kepala daerah PDI Perjuangan," kata Hasto.
BACA JUGA: Menanggapi Nusron, Hasto PDIP Ungkap Pesan Soal Kehidupan Tanpa Jalan Pintas
"Biasanya di setiap kabupaten mereka punya mimpi main di GBK, ya sudah kami hadirkan main di GBK pada hari ini. Sehingga mimpi dari mereka terlaksana," sambung pria kelahiran 7 Juli 1966 itu.
Hasto berharap turnamen ini dapat membangun supremasi sepak bola Indonesia, terkhusus dari kampung-kampung
"Diharapkan akan muncul suatu kultur membangun supremasi bola dari kampung, itu pesan utama," ucap Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini pun menyampaikan apabila ada turnamen Soekarno Cup selanjutnya dapat memunculkan kesebelasan sepak bola anak bangsa yang andal.
"Sehingga, diharapkan mari kita mempersiapkan adanya suatu kesebelasan yang andal dan itu dimulai dari mengukir prestasi dari kampung-kampung yang dipelopori oleh kader PDI Perjuangan," tuturnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sempat mengklarifikasi video dan kabar yang ramai beredar di media sosial yang mempertontonkan aparat saat menurunkan alat peraga sosialisasi berupa bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md di lokasi kunjungan Jokowi.
Sang Made menyebut itu dilakukan sesuai standar pengamanan presiden dan demi menjaga estetika tanpa niat lain.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali," kata Sang Made. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu