Pernyataan Terbaru Menag Tentang Pendidikan Agama Islam

Jumat, 11 Oktober 2019 – 10:37 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan pemerintah tidak akan menghapus Pendidikan Agama Islam (PAI) dari kurikulum. Sebaliknya pemerintah ingin eksistensi PAI di sekolah semakin diperkuat.

Lukman yakin jika seorang siswa mampu berpidato tentang materi keagamaan, bisa menulis cerita Islam, pandai melantunkan ayat-ayat suci Alquran, hal ini tidak terlepas dari peranan guru PAI dalam mendidik siswanya melalui mata pelajaran agama di sekolah.

BACA JUGA: Pelurusan Pernyataan Darmono soal Pendidikan Agama tak Perlu Diajarkan di Sekolah

"Pendidikan agama di sekolah terlalu penting untuk diabaikan. Saya berharap seluruh pihak bahu membahu untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di sekolah," kata Lukman, Jumat (11/10).

Apabila PAI berhasil membentuk akhlak pribadi-pribadi siswa yang beriman dan berakhlak mulia, lanjutnya, maka 37,7 juta atau 78% anak usia sekolah dapat diselamatkan keyakinan dan perilakunya.

BACA JUGA: Menristekdikti Jagokan Lulusan Vokasi Ketimbang Pendidikan Akademi

Lukman mengatakan, ada tiga hal yang perlu dicermati bersama. Pertama, perkuat koordinasi pendidikan agama islam di sekolah. Karena PAI tidak hanya sepenuhnya dikelola oleh Kemenag saja.

"Walaupun urusan agama adalah urusan Kemenag akan tetapi sekolah umum berada di bawah wewenang Pemda," katanya.

BACA JUGA: Menag Pastikan Umrah Digital Tetap Diselenggarakan oleh PPIU

Kedua, seiring terbitnya undang-undang perempuan Nomor 3 Tahun 2017, Kemenag memperoleh amanat untuk menyusun buku pendukung PAI.

“Saya ingin tekankan di sini, siapkan buku-buku tersebut sebaik mungkin. 12 buku yang akan diuji publik, mudah-mudahan dapat kita selesaikan. Jangan lupa perkuat aspek moderasi beragama mengintegrasikan dengan wawasan kebangsaan," ujarnya.

Ketiga, tata kembali kegiatan ekstra kurikuler pendidikan keagamaan di sekolah. Kegiatan Rohani Islam perlu diefektifkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran beragama siswa.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler