Pernyataan Terbaru Yusril Ihza Tanggapi Habib Rizieq

Rabu, 10 April 2019 – 14:55 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Foto: Issak Ramadan/JawaPos.com

jpnn.com, TANGERANG - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menjawab pernyataan Habib Rizieq Shihab yang menyebut PBB telah berkhianat karena mendukung capres petahana Jokowi.

Juga terkait tudingan Habib Rizieq yang menyebut Yusril bohong soal cerita Imam Besar FPI itu pernah meragukan keislaman Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Prabowo Disebut Galak dan Keras, Bagaimana Menurut PKS?

Yusril menyampaikan bantahan setelah diminta dan didaulat oleh Pengasuh Pesantren Ash-Shiddiqiyah K.H. Noer Muhammad Iskandar dalam acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, di Batu Ceper, Kota Tangerang, Rabu (10/4).

Yusril menyatakan, tudingan Rizieq terhadap partai yang dipimpinnya tidaklah tepat. Sebab, dirinya memang tidak pernah diberikan amanat apapun oleh Habib Rizieq Shihab. Sehingga, ia pun merasa heran dan bertanya-tanya.

BACA JUGA: BPN Cium Upaya Framing Prabowo Sosok Pemarah

BACA JUGA: Yusril Beber Bukti WA Habib Rizieq soal Prabowo Lemah tentang Islam

"Apa yang dikhianati, orang saya tidak pernah diberikan amanah oleh Habib," kata Yusril, pada acara yang dihadiri sekitar 10.000 Kiai Pengasuh Pesantren dari berbagai daerah.

BACA JUGA: Menangis di Depan Said Iqbal, Ratna Sarumpaet Minta Dipertemukan dengan Prabowo

Yusril memberikan kesaksiaannya di tengah ribuan kiai yang hadir. Dia menegaskan, dirinya tak punya rekam jejak membohongi orang banyak, apalagi terhadap para ulama dan kiai. Apa yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran yang disertai bukti-bukti.

"Bahasa lisannya, Prabowo ini 'Islam-nya tidak jelas' berasal dari kata-kata Rizieq sendiri. Belakangan dikatakan, saya dibilang bohong dan lebih dari dua tahun lalu tidak ada komunikasi dengan Rizieq," paparnya.

Dijelaskannya, sejak mulai zaman Presiden Soeharto, dirinya telah dipercaya menulis pidato dan surat kenegaraan. Setiap pidatonya, tidak ada yang diprotes oleh Soeharto.

Begitupun saat dirinya menjabat sebagai sekretaris M Natsir, Mantan Perdana Menteri Indonesia. Dia juga yang bertugas menulis surat-surat dan pidatonya, dan tidak ada yang pernah diprotes.

Saking percayanya, Yusril pernah diserahkan kertas kosong untuk menulis surat yang sudah ditandatangi duluan.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Bicara soal Yusril Ihza Mahendra, Habib Rizieq dan Prabowo

"Saya pernah menulis pidato dan surat-surat Soeharto selama sekitar 7 tahun. M Natsir juga sama, 14 tahun menjadi sekretaris beliau, staf beliau. Alhamdullilah, sampai Pak Natsir meninggal dan Pak Harto wafat, belum pernah saya khianati beliau," jelasnya.

Jika sekali saja saat itu Yusril berbuat salah dan khianat, maka saat ini dia yakin tidak seperti sekarang. "Sekali saya khianat, habis saya," tandasnya. (esy/jpnn)

Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo: Lembaga Survei yang Bukan Bayaran Bilang Elektabilitas Kami Sudah 60 Persen


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler