Perolehan Kursi Anjlok, Ketua Golkar Inhu Dinilai Jadi Penyebab

Rabu, 16 April 2014 – 23:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Perolehan suara Partai Golkar di Indragiri Hulu (Hulu) Rengat RIau mengalami penurunan. Hal ini otomatis kan membuat jatah kursi Partai Golkar di DPRD Inhu ikut turun.

Pada Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar 9 April lalu, suara Golkar jeblok. Perolehan kursi DPRD Inhu yang pada Pileg 2009 meraih 8 kursi, turun menjadi 7 kursi.

BACA JUGA: Banyak Caleg Petahana yang Rontok

Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi DPD II Partai Golkar Indragiri Hulu (Inhu) Rengat Riau, Ismail Nurman, menyampaikan minimnya suara Golkar disebabkan kegagalan  Ketua DPD II Golkar Inhu Yopi Arianto telah dalam memimpin partai.

"Ini pertanda buruk untuk perkembangan Golkar di Inhu. Jika dibiarkan bisa berbahaya," ujar Ismail kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/4).

BACA JUGA: Dua Kantor Kecamatan Dibakar Massa, Surat Suara Ludes

Menurut Ismail, merosotnya suara Golkar di Inhu disebabkan karena Yopi Arianto yang saat ini menjabat Bupati Inhu sedang tersandung banyak masalah.

"Selain dugaan kasus skandal seks dengan beberapa wanita, termasuk dengan bawahannya sendiri hingga dilaporkan ke Mabes Polri, dia (Yopi) juga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan sejumlah korupsi," lanjutnya.

BACA JUGA: PKS-Demokrat Pastikan Rebut Satu Kursi

Ismail menambahkan, di internal partai Yopi dianggap tak mampu menunjukkan etiket baik. "Sejak adanya revisi SK kepengurusan baru, pengurus baru yang dibentuknya tidak pernah melakukan rapat paripurna. Jadi tidak diketahui siapa siapa yang menjadi pengurus partai. Semua urusan partai ditangani sendiri oleh sekretaris," beber Ismail lagi.

Tak hanya itu. Menjelang Pileg, Yopi juga dituding mengintimidasi beberapa Caleg Golkar. "Bahkan kepada kader dan simpatisan, dia tega mengintruksikan agar tidak memilih caleg yang dianggap tidak sejalan dengannya," tutup Ismail.

Senada juga disesalkan kader Golkar Inhu Said Ramli. "Menurunnya perolehan suara dan kursi Golkar di DPRD Inhu dikhawatirkan akan berpengaruh pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang," tandas Ramli.

Karenanya, beberapa pengurus dan kader Golkar berencana melaporkan Yopi Arianto ke Ketua DPD I Golkar Riau dan DPP Golkar, setelah beberapa waktu lalu juga sudah dilaporkan.

"Tujuannya untuk mengevaluasi kepengurusan DPD II Golkar Inhu agar tidak berdampak pada Pilpres. Dan tentunya untuk kemajuan Golkar di Inhu ke depannya," pungkas Ramli. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UN SMK di Medan Diulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler