Perpusnas: Kades Bisa Dirikan Perpustakaan dengan Dana Desa

Senin, 05 April 2021 – 23:55 WIB
Penandatanganan kerja sama antara Perpusnas RI dengan Pemkot Singkawang. Foto Humas Perpustakaan Nasional RI

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi mengungkapkan, pihaknya terus berupaya melakukan percepatan pengembangan tingkat kegemaran membaca dan indeks literasi masyarakat Indonesia.

Ini dilakukan melalui sinergitas di tingkat pusat dengan kementerian terkait, Pemda, dan pemangku kepentingan lainnya.

BACA JUGA: Percaya Perpustakaan Mengubah Hidup, Bu Risma: Sahabat Dekat Saya Buku

"Perpusnas berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk pengembangan perpustakaan, pembudayaan kegemaran membaca, serta pelestarian dan pengembangan warisan dokumenter bangsa," kata Deni Kurniadi saat menjadi pembicara  Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (5/4).

Selain itu, sinergi dilakukan dengan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dengan terbitnya Permendesa PDT & T Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.

BACA JUGA: Kemendikbud: Perpustakaan di Sekolah Hanya jadi Gudang Buku

Regulasi ini menurut Deni Kurniadi menjadi pedoman bagi kepala desa di dalam menentukan program pengembangan perpustakaan, pendirian perpustakaan, dan pengelolaan perpustakaan dengan didanai dana desa.

Pemerataan kualitas layanan perpustakaan di seluruh Indonesia merupakan perhatian Perpusnas.

BACA JUGA: Resmi Ditutup, Rakornas Perpustakaan Hasilkan 6 Rekomendasi

Deni menjelaskan, sejak 2019, Perpusnas memberikan bantuan dana alokasi khusus (DAK) fisik perpustakaan untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berupa pembangunan gedung, perluasan, renovasi gedung, perabot, TIK, dan koleksi. Hingga 2021, ada dua kabupaten di Kalbar yakni Sanggau dan Sambas yang menerima bantuan pembangunan gedung. 

"Kami menunggu usulan dari teman-teman baik di Kalbar maupun di seluruh Indonesia untuk mengusulkan pembangunan fisik perpustakaan,” ucapnya. 

Perpusnas juga mendukung pengembangan perpustakaan di Singkawang. Hal ini diwujudkan melalui jalinan nota kesepahaman antara Perpusnas dengan Pemerintah Kota Singkawang, STIH Singkawang, dan STKIP Singkawang. 

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan literasi berperan penting dalam indeks pembangunan manusia. Salah satu indikatornya adalah pendidikan, baik formal maupun nonformal, yang identik dengan literasi. 

Untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat di Kalbar, khususnya kaum muda, dia mendorong perpustakaan daerah agar membeli koleksi buku best seller dengan kertas yang deluxe.

Pada kesempatan sama Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menjelaskan peningkatan minat baca mesti diawali dari Dinas Pendidikan. Dia berharap dewan guru mewajibkan siswa sekolah dasar untuk membaca. 

Jika dilaksanakan sejak kelas 1 SD, dia menambahkan, siswa akan mengingat pada jenjang pendidikan selanjutnya. 

Pada awal Februari, Perpusnas memberikan bantuan satu unit mobil perpustakaan keliling untuk Kota Singkawang. Selain itu, Perpusnas juga memberikan pojok baca digital (Pocadi). Tjhai Chui Mie berharap bantuan ini dibarengi dengan tingkat minat baca. Apalagi saat ini sudah ada program Gerobak Pintar dan perpustakaan digital, iSingkawang Hebat di kota tersebut. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler