Perpusnas Menggencarkan Program TPBIS, Hasilnya Wow!

Minggu, 18 Desember 2022 – 09:48 WIB
Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan kehadiran dan manfaat perpustakaan harus dirasakan masyarakat. Foto dok. Perpusnas RI

jpnn.com, JAKARTA - Perpusnas Gencarkan Program TPBIS, Hasilnya Wow!

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) gencar menjalankan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Tujuan program ini adalah agar perpustakaan tidak menjadi “menara gading”.

BACA JUGA: Komisi X DPR Setujui Pagu Anggaran Perpusnas Rp 723 Miliar

Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan kehadiran dan manfaat perpustakaan harus dirasakan masyarakat. Salah satunya, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Transformasi perpustakaan digital  tujuannya adalah untuk mempercepat terbentuknya manusia unggul dalam teknologi. Memiliki inovasi dan kreativitas," kata Syarif dalam talkshow yang digelar Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Sabtu (17/12).

BACA JUGA: Sambut KTT G20, Perpusnas Menerbitkan Buku Antologi 150 Penulis dari Jawa hingga Papua

Program ini, lanjutnya, menyasar masyarakat yang termarjinalkan. Seperti masyarakat di daerah kumuh, miskin, petani kecil, petambak kecil, buruh, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sampai ibu-ibu rumah tangga. 

"Masyarakat diberi pelatihan untuk meningkatkan skill melalui buku-buku terapan yang ada di perpustakaan," kata Syarif.

BACA JUGA: 8 Gebrakan Perpusnas Untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional

Menurut dia, pelatihan dan peningkatan skill untuk masyarakat termarjinalkan ini sangat penting. Sebab, mereka selama ini miskin karena empat hal.

Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan yang kurang. Kedua, inovasi dan kreativitas yang mimin. 

Ketiga, akses terhadap permodalan yang kurang. Keempat adalah kultur masyarakat yang lebih banyak bertutur dibanding membaca.

Syarif juga menerangkan sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat besar.

Namun, ketika masyarakat tidak memiliki skill untuk memproduksi barang dan jasa, KUR tersebut tidak terserap maksimal. Karena itulah, peningkatan skill masyarakat ini sangat penting.

Perpustakaan kemudian bergerak di bidang ini untuk meningkatkan skill masyarakat, yaitu dengan menyediakan buku-buku ilmu terapan.

Untuk di desa, Perpusnas berharap, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa berkolaborasi dalam peningkatan skill masyarakat ini melalui buku-buku ilmu terapan yang disediakan perpustakaan.

 “Sehigga masyarakat bisa dengan mudah menciptakan barang dan jasa,” imbuhnya.

Syarif melanjutkan dalam pelaksanaan program TPBIS ini, pihaknya tidak pernah memandu masyarakat untuk memilih keahlian tertentu. Perpustakaan justru menyesuaikan dengan pilihan ekonomi masyarakat yang dikehendaki sesuai dengan potensi yang ada.

 “Kami akan berkontribusi untuk mengoptimalkan dengan seluruh kemampuan untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan,” ucapnya.

TPBIS yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat.

Selama empat tahun berjalan, program TPBIS telah menyentuh sebanyak 2.133.918 anggota masyarakat, yang mengikuti 85.776 kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan.

Hal ini menunjukkan animo masyarakat yang besar terhadap program ini. Sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaat positif program ini dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. 

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar, Akmal Malik mengatakan literasi berbasis inklusi memang sangat dibutuhkan masyarakat di perdesaan. Hal ini merupakan pilihan tepat dalam mengembangkan skill bagi petani, nelayan maupun ibu rumah tangga. 

Mengenai aspek permodalan, pj gubernur Sumbar menjelaskan dibutuhkan kecerdasan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Perpusnas   Ekonomi   UMKM   BUMDes  

Terpopuler