Persaingan Kian Ketat, Ekspor Industri Mamin Melesat

Kamis, 22 Maret 2018 – 11:30 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menilai industri makanan dan minuman (mamin) menjadi salah satu yang cepat mengadaptasi inovasi produksi.

Karena itu, pemerintah terus mendorong industri mamin agar menjadi pemasok di pasar global.

BACA JUGA: Golkar Tak Sodorkan Cawapres, SYL Kecewa Berat

’’Potensi industri mamin di Indonesia bisa menjadi champion karena suplai user-nya banyak. Untuk itu, kuncinya di industri mamin adalah food innovation and security,’’ ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Rabu (21/3).

Setiap perusahaan mamin diharapkan bisa menjadi pemasok global melalui dukungan pembentukan Indonesian Food Innovation Centre (IFIC).

BACA JUGA: Golkar dan PDIP Punya Usulan Sama untuk Pak Jokowi

IFIC didirikan GAPMMI, Business Innovation Center (BIC), serta Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).

Kemenperin bertindak sebagai vocal point dalam IFIC yang merupakan salah satu hasil dari program Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA-CEPA).

BACA JUGA: PDIP-Golkar Mulai Bahas Strategi Menangkan Jokowi Lagi

’’FIC ini nanti mempunyai peran sebagai penghubung global antara industri mamin terhadap inovasi di bidang agro untuk mendukung ketahanan pangan. Jadi, bisa meningkatkan nilai tambah,’’ jelas Airlangga.

Nilai ekspor produk mamin nasional pada 2017 meningkat di tengah persaingan global.

Capaiannya USD 11,5 miliar atau naik dibandingkan dengan 2016 yang berada di angka USD 10,43 miliar.

Sementara itu, laju pertumbuhan industri mamin pada 2017 mencapai 9,23 persen. Angka tersebut jauh di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07 persen.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara mengatakan, beberapa strategi yang akan ditempuh IFIC saat ini adalah membuat sistem database inovasi agro pangan dan membangun kerja sama dengan asosiasi industri luar negeri.

’’Kerja sama dengan pihak luar negeri ini memungkinkan industri dalam negeri untuk melakukan benchmarking, mengetahui teknologi proses terkini, memperoleh pendidikan vokasi, pengembangan keahlian untuk best practice, serta peningkatan produktivitas,’’ tutur Antara.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan, pelaku industri mamin siap menjawab tantangan pemerintah tersebut.

’’Untuk itu, kami juga menyiapkan beberapa langkah strategisnya, termasuk menciptakan inovasi produk di industri mamin,’’ ujar Adhi. (agf/c15/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Digantikan Titiek Soeharto, Mahyudin Melawan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler