jpnn.com - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengaku kecewa kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Pasalnya, Airlangga sudah menyatakan bahwa Golkar tidak akan mengajukan bakal calon wakil presiden.
Sebagai kader, Syahrul merasa sikap seperti itu seharusnya tidak diambil partai sebesar Golkar. Apalagi pendaftaran pasangan calon presiden baru dibuka Agustus mendatang.
BACA JUGA: Pertahankan Posisi, Mahyudin Bandingkan Diri dengan OB
"Golkar sebagai partai besar seakan kehilangan roh. Sebagai infrastruktur politik terbesar yang memiliki jaringan sampai ke desa, momentum pilpres harusnya menjadi bagian dari pembelajaran politik bagi partai politik," ujar politikus Golkar dari Indonesia Timur itu.
Dia mengaku terkejut saat Airlangga mengumumkan Golkar tidak akan menyorongkan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi di 2019. Golkar akan mendukung apa pun keputusan Jokowi.
BACA JUGA: Yang Diusulkan ke Jokowi Paling ya Nama-nama Ini
"Golkar harusnya menunjukkan identitas sebagai partai besar. Harus ditegaskan, kader Golkar amat pantas diajukan sebagai calon wakil presiden," ujarnya.
Dia mengingatkan, Golkar dalam tiga pemilu terakhir tidak pernah keluar dari daftar lima besar pemilu. Bahkan, kini kader Golkar memimpin DPR.
BACA JUGA: Golkar dan PDIP Punya Usulan Sama untuk Pak Jokowi
Golkar juga punya mesin politik yang teruji dan tersebar sampai ke tingkat RT. "Amat wajar, dengan dukungan Golkar pada Jokowi, kader Golkar dipilih sebagai calon wakil presiden," pria yang hampir 40 tahun menjadi kader Golkar.
"Golkar partai besar. Jangan bermental seperti partai baru dan kecil. Jangan rendah diri," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmm..Manuver Cak Imin Ini Sangat Menarik untuk Disimak
Redaktur & Reporter : Adil