SURABAYA - Persebaya 1927 di ambang juara paro musim Liga Primer Indonesia (LPI) setelah mengalahkan Persema dengan skor telak 4-0 (3-0) di Gelora 10 Nopember kemarin (15/5)Gol tim berjuluk Green Force itu diciptakan oleh Otavio Dutra di menit pertama, Andrew Barisic di menit ke-8 dan 65, serta Nico Susanto pada menit 33.
Tambahan tiga poin itu langsung mengantarkan Persebaya meraih puncak klasemen dengan nilai sama dengan Persema, 39
BACA JUGA: Irfan Terancam Dicoret dari Timnas
namun, Persebaya jauh lebih baik dalam produktifitas gol dengan surplus 29 golBACA JUGA: Milan Berpesta, Sindir Rival Sekota
Dibandingkan laga sebelumnya, Persebaya memang tampil apik di laga ke-17 itu
BACA JUGA: Stoner Menang, Rencana Honda Sedikit Berantakan
Keempat gol yang terjadi juga tak lepas dari kontribusi gelandang-gelandang merekaPelatih Aji Santoso mengaku gembira dengan permainan bagus timnyaMenurutnya, permainan sesuai dengan gaya tim menjadi kunci utama sukses Persebaya"Sejak awal kami tekankan agar para pemain bisa bermain enjoy, dan bermain sesuai dengan ciri khas Persebaya," terangnya
Gaya bermain dengan mengandalkan umpan pendek cepat memang cukup merepotkan PersemaDi sisi lain, Persema tak menampilkan karakter lugas yang mampu merusak konsentrasi dan mental pemain PersebayaAtas hal tersebut, pelatih Persema Timo Schuenemann beralasan ingin membangun sepak bola dengan karakter cantik dan cara yang fair
"Bisa saja pemain kami menghajar Andik (Vermansyah) saat baru masuk untuk merusak mentalnyaTapi itu tidak kami lakukan," terang pelatih berkebangsaan Jerman tersebutTimo mengaku sangat kecewa dengan permainan timnya
Menurut dia, kekalahan telak itu tak lepas dari gol pertama yang membuat mental anak asuhnya goyah"Sangat mengecewakan, awalnya kami ingin bermain menyerang dengan tetap berkonsentrasi pada pertahananNamun gol pertama membuat konsentrasi pemain terganggu," tegasnya
Hal itu membuat konektifitas antar lini cukup jauh dan kerap melakukan kesalahan sendiriTapi di babak kedua, Timo menyebut mental anak asuhnya mulai kembali"Tapi sayang, itu sudah terlambat," tegasnya
Di laga tersebut, Persema terkesan kurang greget ketika bertarung di laga yang disaksikan tak kurang dari 30 ribu penonton ituTimo juga tak tampak meluap-luap memberikan instruksi seperti ketika timnya bermain di kandangDi sisi lain, mereka hanya membawa 16 pemain sajaMenurut Timo, hal itu tak lepas dari kebijakan LPI Pusat karena keterbatasan dana
Jubir LPI Abi Hasantoso mengatakan bahwa pihaknya tidak merubah ketentuan untuk jumlah pemain yang dibawa di laga awayYakni 18 pemain" Sampai sekarang ketentuan jumlah pemain yang dibawa untuk partai away tidak berubah," terangnyaLagi pula, perbedaan biaya yang disebabkan dua orang pemain untuk laga away di Surabaya juga tak signifikanSebab, malang termasuk dekat dengan Surabaya
Pada perkembangan lain, Ketua Komisi Disiplin LPI mSholeh mencatat pelanggaran yang dilakukan suporter Persebaya di laga kemarinIni tak lepas dari sikap suporter Persebaya yang menyuarakan nyanyian bernada rasis dan tak sopan kepada komunitas suporter lain"Dalam minggu ini pasti akan ada sanksi," tegas Sholeh.
Namun, bukan hanya suporter yang bakal diganjar sanksiPanpel Persebaya tampaknya juga bakal kebagian hukumanIni tak lepas dari meluapnya penonton hingga membuat pagar tribun sebelah selatan roboh(uan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selebrasi Busquets di Tengah Ancaman Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi