jpnn.com, LAMONGAN - Mitra Kukar akan menantang Persela Lamongan dalam laga lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Surajaya, Lamongan, Kamis (7/6) depan.
Bermain sebagai tim tamu tak pernah mudah. Tekanan untuk mencuri poin di kandang lawan kerap jadi biang minornya penampilan tim tamu.
BACA JUGA: Kapan jadinya Laga Persija vs Persebaya?
Hal tersebut yang kerap dirasakan Mitra Kukar. Itu terlihat dari betapa inferiornya mereka saat bertandang.
Belum sekali pun musim ini Naga Mekes mendapat tripoin ketika melakoni partai away.
BACA JUGA: Mengakhiri Rekor Buruk Mitra Kukar di Laga Tandang
Bayu Pradana dkk kerap kehilangan kontrol permainan. Semakin sulit mengontrol diri ketika mendapatkan keputusan kontroversial dari sang pengadil. Selain itu, tekanan lain kadang datang dari suporter tuan rumah.
Contoh kasus adalah saat Mitra Kukar dibantai 0-4 PSIS Semarang di Stadion Mohammad Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, pekan lalu. Saat itu, teriakan dari Panser Biru, suporter PSIS, menekan mental anak-anak Kota Raja.
BACA JUGA: PT LIB Kumpulkan Fakta Ricuh Jelang Persija vs Persebaya
Tak sampai di situ, provokasi suporter juga berlanjut dengan lemparan botol ketika pemain Mitra Kukar melakukan protes kepada wasit.
Kondisi tersebut membuat tekanan mental pemain kian berat. Dalam situasi tersebut, permainan yang tadinya tersusun rapi menjadi tak terkendali.
“Saya meminta pemain untuk bisa mengontrol emosi. Biarkan saja suporter bertindak semaunya. Tugas pemain adalah fokus dengan permainan di lapangan selama 90 menit,” terang manajer Mitra Kukar Nor Alam.
Alam berharap, saat menantang Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Kamis (7/6), Bayu Pradana dkk tak perlu memikirkan situasi di luar lapangan. Apalagi Laskar Joko Tingkir memiliki puluhan ribu loyalis yang siap menjadi teror bagi Naga Mekes.
“Intinya, fokus saja dengan tujuan tim mencuri poin,” tegas ayah dua anak tersebut. (don/ndy/k11)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel Persipura vs PSM Sarat Gengsi dan Status
Redaktur & Reporter : Budi