jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang mendiskualifikasi tiga klub dari Indonesia Premier League (IPL) berbuntut panjang. Persema Malang sudah bubar, dan kini dua klub lainnya, Persibo Bojonegoro dan Persija Jakarta IPL pun sepertinya bakal ikut menyusul juga.
Tak pelak, nasib pemain dan ofisial ketiga klub tersebut benar-benar tidak akan mendapatkan gajinya. Berangkat dari kondisi itulah, baik Persema ataupun Persibo pun kini bersiap untuk menggeruduk PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) dan PSSI. Tujuannya sama, ingin meminta pertanggung jawaban dari kedua pihak tersebut.
BACA JUGA: Kans Pertahankan Gelar
Asisten manajer Persema, Dito Arief mengatakan, pihaknya akan berangkat ke Jakarta untuk menuntut ganti rugi kepada PT LPIS dan PSSI. "Karena merekalah yang kami anggap paling bertanggung jawab dengan kondisi kami saat ini sehingga kami akhirnya didiskualifikasi dan tidak bisa membayar gaji pemain. Terutama PT LPIS," ujarnya.
Dito belum bersedia membeberkan berapa nominal yang akan mereka klaimkan kepada PT LPIS. Pihaknya masih akan menginventaris berapa total kerugian klubnya. "Mungkin sekitar Rp 1 atau 2 miliar. Itu meliputi gaji pemain, pelatih, ofisial, dan juga hutang-hutang kami kepada vendor-vendor," lanjutnya.
Sementara, Persibo juga akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan keluhannya. Berbeda dari Persema yang menuntut ganti rugi, maka Persibo lebih ingin mendapat kepastian resmi dari PT LPIS dan PSSI terkait bagaimana masa depan timnya di kompetisi. Sebab, sampai saat ini klub berjuluk Laskar Angling Darmo itu belum berani membubarkan timnya.
Nah, keputusan akan bubar atau tidak itu baru diambil setelah mendengar kepastian dari kedua belah pihak terkait tersebut. "Kalau memang akhirnya kami benar-benar tidak diperbolehkan untuk mengikuti kompetisi, mungkin opsi itu yang akan kami ambil (baca: dibubarkan)," kata Yanuar Amni, manajer Persibo.
Selain itu, Persibo juga akan mempertanyakan status hadiah juara dan beberapa hak yang harus mereka terima saat menjadi juara di Piala Indonesia 2012 lalu. "Kami masih berharap besar bisa terus mengikuti kompetisi. Toh kami musim ini juga mematuhi PSSI, buktinya kami berangkat ke Piala AFC sekalipun hasilnya mengecewakan," jelasnya.
Sayangnya, belum ada pernyataan resmi dari pihak LPIS terkait dengan tuntutan klub-klub itu. CEO LPIS Widjajanto memilih untuk menghindar ketika akan ditanya perihal tersebut. Widja mengaku masih rapat dan baru bisa dimintai komentar setelahnya. Sedangkan General Manager PT LPIS Didied Poernawan Affandy juga tidak bisa dihubungi. (ren/ko)
BACA JUGA: Perekrutan Ozil Lebih Baik Dibanding Bale
BACA JUGA: Piala Menpora Bakal Ganggu Persiapan Timnas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perez: Harga Bale Murah
Redaktur : Tim Redaksi