Perseteruan Anak-Anak Lee Kuan Yew di Pemilu Singapura

Selasa, 30 Juli 2019 – 17:08 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Foto: EPA

jpnn.com, SINGAPURA - Pemilu Singapura tahun ini nampaknya akan berlangsung menarik. Soalnya, adik Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong, Lee Hsien Yang, memutuskan untuk mendukung partai oposisi, Progress Singapore Party (PSP). Ini merupakan buntut perselisihan keluarga.

Abang-adik ini berseteru mengenai apa yang harus dilakukan dengan rumah mendiang ayah mereka. Yang menuding partai berkuasa saat ini, People’s Action Party (PAP) yang dipimpin sang kakak dan didirikan ayahnya, Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura, telah kehilangan arah.

BACA JUGA: Menikah Sesama Jenis, Cucu Lee Kuan Yew Terancam Dipenjara

“Saya dengan sepenuh hati mendukung prinsip dan nilai-nilai dari Progress Singapore Party. PAP hari ini bukan lagi PAP dari ayah saya, PAP sudah kehilangan arah,” ujar Lee Hsien Yang, dalam akun Facebook dikutip Reuters, Senin (29/7).

BACA JUGA: Menikah Sesama Jenis, Cucu Lee Kuan Yew Terancam Dipenjara

BACA JUGA: Kawin Afsel

Pemilu Singapura akan digelar paling cepat dalam beberapa bulan ke depan dan paling lam?bat awal 2021. PAP memegang kendali pemerintahan Singapura sejak negara itu merdeka setengah abad silam. Partai ini tidak pernah mendapatkan suara di bawah 60 persen dalam pemilu. Sedangkan PSP merupakan partai yang baru dibentuk dan di?pimpin Tan

Cheng Bock, mantan anggota parlemen PAP. Sejauh ini PAP belum memberikan komentar terkait sikap politik Yang. Saat acara peluncuran PSP pekan lalu, Tan mengatakan, Yang dipersilakan untuk bergabung dengan partainya tapi dengan syarat tidak melibatkan par?tainya dalam konflik pribadi.

BACA JUGA: Singapore Mencari Generasi Keempat

Pada Pilpres 2011, Tan Cheng Bock juga pernah mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Namun, dia gagal meraih jabatan tersebut. Kali ini Tan yakin dirinya tidak akan gagal lagi seperti delapan tahun lalu.

Soal rumah peninggalan Lee Kwan Yew menjadi sorotan warga Singapura pada dua tahun terakhir. Bahkan, parlemen harus menggelar sesi khusus selama dua hari untuk menentukan apakah LHL Kenyang.

Ada tiga opsi yang dapat dipi?lih pemerintah. Yaitu, pertama, mempertahankan rumah tersebut dan menjadikannya monumen na?sional untuk konservasi. Kedua, hanya mempertahankan bagian dengan nilai sejarah paling tinggi (yakni bagian dapur) dan meng?hancurkan area lainnya. Ketiga, menghancurkan seluruh bagian rumah dan membangun ulang kawasan tersebut.

Yang dan Lee Wei Ling, anak laki-laki dan perempuan Lee Kuan Yew, menginginkan agar rumah itu dihancurkan. Keduanya beralasan hal itu telah disampaikan sang ayah dalam surat wasiatnya. Mereka menuding Lee Hsien Loong, sang kakak, berkeinginan menjadikan rumah itu sebagai semacam tempat keramat untuk dinasti politik keluarga tersebut. Kedua khawatir para demonstran menggunakan tangan-tangan pemerintah untuk melawan mereka.Tudingan itu dibantah Lee Hsien Loong.

Rumah itu berada di dekat kawasan Orchard Road yang sibuk. Rumah itu kini dimiliki Yang dan ditinggali Lee Wei Ling. Lee Kuan Yew, yang juga dikenal sebagai Bapak Pendiri Singapura, meninggal pada usia 91 tahun. Sebelum meninggal, dia diketahui mengidap Parkin?son selama tiga tahun. (DAY/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Wiranto Heran Lihat Singapura Selalu Tahu soal Indonesia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler