jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai diplomasi kesepakatan perundingan antara politikus PDIP Perjuangan, Pramono Anung dengan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa belum akan menyeleseaikan perseteruan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Burhanuddin menganggap kesepakatan Pramono dan Hatta lebih tepat menjadi jeda saja.
"Diplomasi empek-empek belum akan menyelesaikan perseteruan KMP versis KIH. Kesepakatan di kediaman Hatta Rajasa masih dalam fase rehat saja," kata Burhanuddin dalam diskusi bertema 'Urgensi Perubahan UU MD3' di ruang Fraksi PKB, Gedung Nusantara I, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (18/11).
BACA JUGA: Bawaslu Bela Caleg yang Diduga Palsukan Identitas
Sebelumnya, Pramono telah melakukan pertemuan dengan Hatta. Menurut mantan Sekjen PDIP itu, ketegangan antara KMP dan KIH dibahas sembari menyantap empek-empek, makanan khas Palembang yang menjadi daerah asal Hatta.
Namun, Burhanuddin menyebut ada faktor penting lainnya yang paling efektif menghentikan perseteruan KMP dan KIH. Yakni hasil Musyawarah Nasional Partai Golkar. "Siapa nantinya yang terpilih jadi Ketua Umum Partai Golkar, itu yang akan menghentikan perseteruan," tegasnya.
BACA JUGA: Kasus Caleg Palsukan Identitas Digarap DKPP
Di samping hasil Munas Partai Golkar, lanjut Burhanuddin, hasil kongres atau muktamar semua partai politik di DPR juga akan sangat mempengaruhi jalan DPR lima tahun ke depan.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Priyo Temui Sultan di Kraton
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Naikkan BBM, PKS Ungkit Lagi Buku Putih PDIP
Redaktur : Tim Redaksi