jpnn.com - JAKARTA – Untuk menjaga eksistensi Pariwisata Indonesia dari tantangan global khususnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu menggelar seleksi bersama Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik Pariwisata di Lingkungan Kemenpar.
“Investasi di SDM itu sangat penting, karena tuntutan perkembangan zaman akan memaksa terus melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas,” ujar Menpar Arief Yahya, di Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Sibuk Bisnis, Taufik Mundur dari Sekjen PKS
Arief menjelaskan perlu membuat standarisasi SDM di sektor pariwisata. “Kami yakin SDM di sektor pariwisata ini paling siap berkompetisi di level ASEAN. Tetapi upaya untuk terus menaikkan level kemampuan juga harus dilakukan tanpa henti,” lanjut Arief Yahya.
“Kami akan memulai menerima Mahasiswa tahun ajaran baru 2016/2017, dan pendaftaran sudah dibuka melalui online di situs kami sbmstapp.kemenpar.go.id,” tambah Deputi Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ahman Sya.
BACA JUGA: Papa Novanto, Tolong Ingat Syarat Calon Ketum Golkar Dilarang Tercela
Menurut Ahman, Kemenpar akan fokus memperkuat SDM demi masa depan Pariwisata Indonesia. Dia juga menjelaskan, pendidikan pariwisata merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia, dimana keberhasilan sektor ini akan mampu melahirkan generasi-generasi yang kompeten di bidang Pariwisata.
“Keterbatasan SDM pariwisata di Indonesia menjadi masalah yang dihadapi bersama oleh berbagai daerah di Indonesia. Kekurangan SDM Pariwisata yang harus memiliki kinerja yang optimal apalagi di tengah tantangan global MEA,” ujarnya.
BACA JUGA: Gara-Gara Frustasi, Ahok Sempat Ingin Hengkang ke Luar Negeri
Ahman menjelaskan penerimaan mahasiswa baru PTP Kemenpar tahun akademik 2016/2017, dilakukan melalui 2 (dua) jalur, yaitu jalur SBMSTAPP (Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi Akademi dan Politeknik Pariwisata) dan jalur SMMSTAPP (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Akademi dan Politeknik Pariwisata).
Perguruaan tinggi Pariwisata, imbuh Ahman, sudah sejak lama mempersiapkan diri dan membangun standard pendidikan secara global sesuai dengan perkembangan Pariwisata yang bersifat dinamis.
“Keempat Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Pariwisata sudah mengikuti standard global pendidikan tinggi Pariwisata. Dan Alhamdulillah, tiga Perguruan Tinggi, STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, dan Politeknik Pariwisata Makassar terakreditasi oleh Tourism Education Quality dari United Nation World Tourism Organization (UN-TWO, Red),” bebernya.
Ahman menambahkan, UN-WTO menghitung, industri pariwisata mengambil porsi sekitar 6 persen dari perdagangan di dunia. Prediksi itu rasanya tidak terlalu berlebihan, mengingat banyak perusahaan yang terlibat dalam industri pariwisata ini. Mulai dari perhotelan, biro perjalanan wisata, maskapai penerbangan, situs perjalanan yang menjadi perantara, tempat wisata yang bersangkutan, restoran, hingga segala elemen yang menjadi pendukung.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Dapat Dana Rp 1,9 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi