jpnn.com, BANDUNG - Pelatih Persib Bojan Hodak mengecam perilaku suporter dalam pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/9).
Pasalnya, akibat kekerasan yang mereka lakukan, Maung Bandung dijatuhi denda sebesar Rp 295 juta.
BACA JUGA: Persib Belum Dapat Poin, Bojan Hodak Optimistis Lulus ke Fase Gugur ACL 2?
“Saya tahu, saya tidak bisa mengubahnya. Kini yang menjadi pertanyaan, siapa yang membayar dendanya?” kata Hodak ditemui di Lapangan Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (9/10).
Hodak menuturkan, Bobotoh kerap kali menekan tim untuk membeli pemain berkualitas dengan nominal harga fantastis. Namun, sikap tak dewasa suporter yang sering membuat onar, membuat tim harus kehilangan uang karena membayar denda.
BACA JUGA: Pelatih Persib Bojan Hodak Bicara Sanksi untuk Kakang Rudianto, Siap-siap
“Seseorang bicara kamu harus membeli pemain lebih baik. Saya tidak punya budget karena harus membayar denda. Jadi siapa yang seharusnya membayar denda ini? klub lagi. Apakah seharusnya klub yang membayar ini? tidak. Ada 50 orang berlari di lapangan, apakah mereka membayar dendanya?,” jelasnya.
Menurut Hodak, apa yang dilakukan oknum suporter sangat merugikan tim. Mereka tidak bisa mendapatkan dukungan langsung di stadion, di tengah situasi tim yang sangat membutuhkan pemain ke-12 itu.
BACA JUGA: Respons Persib Bandung Seusai Mendapat Sanksi dari PSSI
“Tentu lebih baik jika mereka berada di stadion tapi sekarang Anda lihat apa yang terjadi. Ini aa grup kecil yang membuat klub dihukum, yang mana 95 persen penonton lainnya bersikap baik,” jelasnya.
“Mereka menikmati pertandingan dan mendukung klub, tapi ada beberapa anak muda yang tidak berpikir lebih dulu dan membuat kesalahan dan sisanya kini harus menderita,” lanjutnya.
Ia pun menilai, suporter perlu diedukasi untuk pembelajaran ke depannya agar tidak lagi merugikan tim.
“Jadi menurut saya terkadang fan harus diedukasi,” tandasnya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina